Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umrah, Oknum Satpol PP Diduga Bobol Bank Akan Diperiksa Saat Tiba di Jakarta

Kompas.com - 18/11/2019, 19:40 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum Satpol PP Jakarta Barat berinisial M diduga membobol salah satu ATM bank swasta dengan modus tarik tunai. Rencananya M akan diperiksa Satpol PP tingkat provinsi terkait  kasus itu setelah yang bersangkutan tiba di Jakarta besok, Selasa (19/11/2019).

"Katanya besok baru sampai kata atasannya," ucap Tamo saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/11/2019).

Sepulang dari umroh, Tamo mengatakan bila M akan segera dijemput oleh anggota Satpol PP dan langsung dibawa ke Satpol PP tingkat provinsi.

"Sebelumnya saya telepon belum aktif lagi selama dua hari ini. Tapi kata atasannya besok sudah sampai, nah besok kalau sudah sampai saya minta dijemput si M lalu diantar ke Satpol PP tingkat provinsi untuk diperiksa lebih lanjut," ujar Tamo.

Baca juga: Kasatpol PP Jakbar Benarkan Ada Anak Buahnya Diduga Bobol Dana Bank

Diberitakan sebelumnya, Tamo membenarkan bila oknum anggota Satpol PP wilayah Jakarta Barat diduga melakukan pembobolan dana bank via sebuah ATM bank swasta.

Menurut Tamo, oknum Satpol PP yang berinisial M sudah mengakui perbuatannya. Kepolisian sudah melakukan pemanggilan terhadap M untuk diperiksa.

Tamo bercerita, modus yang dilakukan M adalah mengambil uang tabungan di Bank DKI lewat mesin ATM salah satu bank swasta.

Usai menarik uang, M mengecek saldo di buku tabungan Bank DKI miliknya. Rupanya, saldo tidak berkurang.

M kemudian melakukan berulang kali pengambilan uang.

Namun, Tamo tidak mengetahui jumlah uang yang berhasil diambil M, sejak kapan beraksi, hingga ATM mana saja yang berhasil dibobol oleh M.

Tamo mengaku masih berusaha menghubungi M. Info terakhir, M saat ini sedang melaksanakan ibadah umroh.

Tamo berharap, setelah kembali ke Tanah Air, M memenuhi panggilan polisi.

"Harus beretika baik, jangan mempersulit, karena nanti kalau mempersulit dia nggak siap nanti lama-lama malah kena. Jadi memang saya sarankan siap, artinya etika baik aja kalau dipanggil, ya datang," tutur Tamo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com