Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kusni Kasdut Penjahat yang Fenomenal: Tobat Setelah Empat Vonis Hakim (4)

Kompas.com - 21/11/2019, 17:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tahun 1960-1980-an mungkin hampir tidak ada yang tak mengenal nama Kusni Kasdut. Ia merupakan penjahat besar kala itu.

Dikutip dari buku Kusni Kasdut karya wartawan senior harian Kompas, Parakitri, empat kejahatan dengan empat keputusan hakim ia terima selama masa hidupnya.

Empat kejahatan itu antara lain pembunuhan orang kaya bernama Ali Bajanet, pembunuhan polisi saat penangkapan di Surabaya, penculikan seorang dokter, dan perampokan harta negara.

Hukuman yang ia terima yaitu penjara seumur hidup, hukuman mati, lima setengah tahun  dan 12 tahun penjara.

Lebih dari separuh hidupnya terkurung dalam sel tahanan yang diiringi delapan pelarian.

Baca juga: Kusni Kasdut, Penjahat Ulung yang Fenomenal: Belut Licin di Tahanan

Tapi pelariannya yang ke tujuh seolah menjadi titik balik bagi Kusni. Saat itu ia sudah berumur 40 tahun.

Ia ingin kabur bukan untuk sekadar bebas melainkan mengakui kesalahan dan memulai hidup dari nol bersama istri dan anaknya.

Namun, pelarian Kusni hanya berlangsung semalam. Besoknya, ia tertangkap dan ditahan kembali di LP Cipinang. Keinginan tulusnya itu gagal.

Ia merasa di titik terbawah hidupnya. Sampai suatu ketika Direktur LP Cipinang kala itu, Sukoharjo berdiri di pintu.

"Saudara Kusni, sesuai dengan sifat baru lembaga kita, di sini dilaksanakan juga pelajaran budi pekerti dan agama. Apakah mungkin saudara tertarik mengikuti salah satunya?" Kata Sukoharjo.

Baca juga: Kusni Kasdut, Penjahat yang Fenomenal: Pejuang Kemerdekaan yang Tersakiti (2)

Pertanyaan itu membuat Kusni tenggelam dalam lamunan panjang. Sampai akhirnya ia mengatakan kepada Sukoharjo bahwa ia ingin lahir kembali.

Seminggu kemudian, seorang bernama Van Iersel datang ke tahanan.

"Beragama atau tidak, sebenarnya tidak terlalu penting, yang utama ialah berdoa dan berbuat demi sesama, sebab dengan demikianlah kita memuliakan Tuhan," ucap Iersel seperti yang dikenang Kusni saat itu.

Kata doa yang terus diucapkan Iersel menarik perhatian Kusni. Tiba-tiba, ia sibuk menciptakan benda dari barang-barang yang ada di tahanan.

Pigura, patung salib, masjid, dan gereja ia buat dari hasil kreativitas dan pengalamannya bersekolah di sekolah teknik.

Baca juga: Kusni Kasdut, Penjahat Fenomenal: Perampokan Museum Nasional (1)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com