Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahakarya Ciputra pada Masa Ali Sadikin...

Kompas.com - 28/11/2019, 09:43 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Ciputra Group, Ciputra, memiliki andil pembangunan yang besar pada masa-masa pembangunan DKI Jakarta.

Khususnya pada saat Ciputra ditunjuk untuk mengelola PT Pembangunan Jaya Ancol oleh Ali Sadikin yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam biografi Ali Sadikin berjudul Membangun Jakarta menjadi Kota Manusiawi yang ditulis Ramdhan KH, ada beragam proyek pembangunan pada masa Ali Sadikin yang dipegang Ciputra masih bisa dinikmati hingga saat ini.

"Dalam perkembangannya, PT Pembangunan Jaya (yang dipimpin Ciputra) berhasil membangun Proyek Senen, Gedung Balaikota, Proyek Ancol, jalan-jalan dan jembatan-jembatan, serta sejumlah proyek besar lainnya," ujar Ali Sadikin, sebagaimana dikutip dari buku tersebut.

Baca juga: Sosok Ciputra di Mata Para Tokoh Properti

Tidak hanya itu, PT Pembangunan Jaya di tangan dingin Ciputra juga berhasil memenangi tender-tender dari proyek pemerintahan pusat.

Ali mengatakan, proyek tersebut tidak hanya berada di ranah DKI Jakarta, tetapi sampai ke daerah-daerah.

PT Pembangunan Jaya akhirnya melebarkan sayap untuk menangani proyek-proyek swasta.

Meski terbilang sukses di bawah kepemimpinan Ciputra, Ali Sadikin mengatakan, kesuksesan PT Pembangunan Jaya dengan 60 persen saham milik DKI Jakarta tersebut tidak terlepas dari gonjang-ganjing.

"Setelah Pembangunan Jaya jadi besar, Ciputra yang disorot, seperti dipersalahkan, dituding ini dan itu dengan tidak pada tempatnya," kata dia.

Baca juga: Ketika Ali Sadikin Sanjung Kecerdasan Ciputra dalam Urusan Pembangunan

Ali Sadikin memberikan pembelaan untuk Ciputra. Bahwa kesuksesan PT Pembangunan Jaya di bawah Ciputra telah terbukti dari perkembangan PT Pembangunan Jaya yang menetaskan 30 anak perusahaan.

"Pada akhir jabatan saya, Pembangunan Jaya mempunyai kurang lebih 30 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, konstruksi, jasa rekreasi, dan bidang usaha lainnya," ucap Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com