Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung William PSI Beberkan Anggaran Janggal, Sejumlah Warga Gelar Aksi di Depan DPRD DKI

Kompas.com - 04/12/2019, 13:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat untuk Transparansi menggelar aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana yang telah membocorkan anggaran janggal dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) 2020.

Peserta aksi yang mayoritas mengenakan kemeja putih ini membawa spanduk bertuliskan candaan-candaan yang berbunyi "jangan sombong jadi atasan, di Senen atasan cuma 100 ribu 3 potong".

Atau pada spanduk lainnya bertuliskan "yang musuhin William pasti cara makan ikannya beda. Daging dipinggirin, tulangnya ditelen".

Baca juga: Sanksi untuk William Sarana, Rekomendasi Badan Kehormatan DPRD dan Sikap PSI

Koordinator Aliansi Masyarakat untuk Transparansi Azas Tigor Nainggolan mengatakan aksi ini digelar untuk mengapresiasi William yang sudah bersikap terbuka dan berani membeberkan anggaran yang janggal ke publik.

William disebut sudah menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dengan baik.

"Aksi ini juga supaya transpransi yang sudah dibangun oleh William dan teman-teman di PSI dan yang lainnya, itu bisa terpelihara. Karena kalau bicara transparansi dan informasi tentang keterbukaan anggaran itu adalah pintu masuk untuk melindungi hak-hak asasi warga Jakarta yang lainnya," ujarnya di lokasi, Rabu (4/12/2019).

Menurut mereka, aksi seperti yang dilakukan William sangat diperlukan untuk menghindari manipulasi dan korupsi terhadap uang rakyat.

Baca juga: William PSI Direkomendasikan Dapat Sanksi Teguran Lisan

"Jadi aksi ini adalah aksi menuntut adanya transparansi penggunaan uang warga Jakarta. Lalu mengingatkan kepada anggota DPRD yang lain supaya mengikuti langkah-langkah keterbukaan informasi dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang penyusunan APBD Jakarta," tutur Tigor.

Tigor pun berharap agar Pemprov DKI tidak menutup-nutupi dokumen anggaran yang seharusnya bisa diakses oleh publik.

Apalagi setelah ada sentilan dari Fraksi PSI maupun fraksi yang lainnya di DPRD DKI Jakarta.

"Ini juga buktinya bahwa selama ini enggak ada keterbukaan anggaran, baru William yang berani buka," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com