Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Jadi Tontonan, Warga Saksikan Adegan Perencanaan Tawuran Maut di Sunter

Kompas.com - 05/12/2019, 21:10 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara menggelar rekonstruksi adegan tawuran maut antara dua geng motor yakni VDM (vademangan) dan Sunter Kangkungan yang berujung tewasnya seorang pria bernama Herly Suprapto (27) pada Minggu (24/11/2019) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan setidaknya ada 21 adegan yang diperagakan di lokasi tewasnya Herly.

"Dari kejadian ini kami memeragakan ada 21 adegan dan kita melihat pada adegan ke-16 itulah yang krusial di mana tersangka melakukan pembacokan terhadap korban," kata Budhi di lokasi, Kamis (5/12/2019).

Budhi menyampaikan, proses rekonstruksi berjalan lancar tanpa adanya bantahan dari tersangka ataupun saksi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, rekonstruksi itu berawal dari lima orang tersangka yakni MFAP (16), MFF (14), B (22), BD (22) dan MAK (18) saling bertukar pesan melalui ponsel.

Baca juga: Tawuran Maut di Sunter Jaya Dianggap Hiburan, Kak Seto Sorot Kurikulum

Adegan itu menunjukkan awal kejadian terkait ajakan tawuran yang dimulai dari grup WhatsApp.

Setelah sepakat, mereka lantas pergi ke lokasi pertama yang dijanjikan sebagai tempat tawuran namun berhasil digagalkan oleh warga sekitar.

Adegan ini tetap dilakukan di kawasan Sunter Kangkungan namun lokasi sebenarnya berada di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Polisi tampak mengambil gambar setiap adegan yang diperankan langsung oleh tersangka, saksi dan korban tewas yang dilakoni oleh anggota polisi.

Pada adegan ke-16, barulah terlihat peristiwa pembacokan yang dilakukan oleh MFAP terhadap korban Herly Suprapto. Dari adegan yang diperankan, MFAP membacok punggung Herly yang berusaha kabur dari kejaran tersangka.

Bacokan itu membuat Herly tersungkur hingga akhirnya dibantu oleh saksi-saksi.

Baca juga: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Baru Terkait Tawuran Maut di Sunter Jaya

Selama rekonstruksi berlangsung, puluhan warga tampak menonton adegan demi adegan yang diperankan dari luar garis polisi dan di seberang Kali Item.

Bahkan hampir setiap pengendara yang melintas ikut menonton sambil terus menjalankan kendaraan hingga berujung teguran dari polisi.

Ardi (47) adalah salah satu warga yang menonton rekonstruksi tersebut dari awal hingga akhir.

Ia yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaku mengetahui kasus itu dari pemberitaan berbagai media beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com