Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bowo Dirikan Bilik Pintar buat Anak-anak Pemulung di Menteng Atas

Kompas.com - 14/12/2019, 16:35 WIB
Audia Natasha Putri,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Tak jauh dari Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, terdapat sebuah gubuk kecil yang berada di antara tumpukan sampah.

Gubuk itu bernama Bilik Pintar (Bilpin). Lokasi persinya di Kampung Penampungan Ghasong, Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Bilik Pintar menjadi oase bagi anak-anak pemulung dan kurang mampu yang haus akan ilmu.

Saat Kompas.com mengunjungi tempat itu, Jumat (13/12/2019), di depan Bilik Pintar ada  seorang pria berambut panjang, mengenakan kaos, sedang duduk minum kopi. Dia adalah Teguh Suprobo, pendiri tempat itu.

Teguh Suprobo yang akrab disapa Bowo menjadikan tempat itu sebagai lembaga pendidikan non-formal.

Baca juga: Mengenal Bilik Pintar, Tempat Belajar di Antara Gunungan Sampah

Ia membangun Bilik Pintar karena tergugat saat melihat anak-anak yang tidak mendapat pendidikan.

"Masih banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena kurangnya dukungan dan faktor ekonomi. Karena itulah, saya membangun Bilpin ini agar mereka semua menikmati pendidikan dengan layak," ujar pria kelahiran Brebes, Jawa Tengag itu.

Bowo dulu bekerja sebagai teknisi sebuah apartemen di Jakarta Selatan. Kini tidak lagi dan dia bekerja serabutan serta membantu proses kegiatan belajar-mengajar di Bilik Pintar.

"Sekarang saya hanya serabutan aja. Kalau ada kerjaan dari warga, misal bantu sesuatu, pasti saya tolong," ujar Bowo yang saat ini sedang kuliah hukum di STHI (Sekolah Tinggi Hukum Indonesia).

Dalam sebulan, ia mendapat penghasilan tidak menentu.

Pria 3 anak itu juga hobi membaca di waktu luangnya.

"Sebelum saya berangkat kuliah, saya biasanya tuh baca buku, seperti buku politik, sosial, dan hukum," tambahnya.

Bowo sedih dengan anak-anak yang enggan membaca buku.

"Saya tuh miris sama anak sekarang. Dikit-dikit googling, padahal kan yang di internet belum tentu benar. Masa kalah sama saya yang udah setengah abad masih hobi baca buku," candanya sambil tertawa.

Merasa berutang budi karena pernah dibantu

Dia sudah lama memendam mimpi untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com