Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Natalan di Ruko, Jemaat Santa Clara Bekasi Bakal Rayakan Natal Perdana di Gereja

Kompas.com - 19/12/2019, 17:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Clara, Bekasi Utara, akan merayakan Natal perdana di gereja pada tahun ini.

Kesempatan ini terasa istimewa karena selama 20 tahun, mereka beribadah di Kapel Asri yang bertempat di ruko.

"Antusias umat luar biasa, karena selama ini Natalnya di bangunan yang hanya ruko kecil, dengan tempat yang sangat terbatas, fasilitas juga sangat terbatas," ujar Pastor Paroki Santa Clara, Raymundus Sianipar ditemui di gereja, Kamis (19/12/2019) petang.

"Bayangkan, selama 20 tahun Natal di sana dengan segala keterbatasannya, walaupun tanpa mengurangi semangatnya," imbuhnya.

Baca juga: Keteguhan Wali Kota Bekasi Pertahankan Gereja Santa Clara

Raymundus menyebut, antusiasme jemaat Paroki Santa Clara demikian besar sejak pembangunan gereja ini rampung pada Agustus 2019.

Menurut dia, ada 9.000 jemaat Paroki Santa Clara yang mustahil ditampung di Kapel Asri yang berupa ruko.

Bahkan, satu-satunya gereja Katolik di Bekasi Utara ini hanya mampu menampung sekitar 1.500 jemaat.

"Gereja ini sangat ramai, Senin sampai Minggu selalu ramai di gereja ini. Bukan hanya Natal ini saja. Maka memang, kita butuh tempat yang baik untuk berkumpul," ujar Raymundus.

Baca juga: Nur Singgung Masalah Gereja Santa Clara dalam Debat Publik Paslon Wali Kota Bekasi

Untuk mengantisipasi membeludaknya jemaat pada malam Natal dan hari Natal mendatang, Panitia Natal akan menggelar dua kali Misa dengan jarak antar-Misa sekitar 4 jam.

"Agar parkiran bisa diatur dan pasti akan ramai dan tidak akan muat di gereja. Nanti saja lantai bawah untuk parkiran akan buat umat juga," tutupnya.

Gereja Santa Clara sudah memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) sejak 2015 lalu.

Namun, dalam perjalanannya, pembangunan gereja ini menemui penolakan, bahkan dalam bentuk unjuk rasa warga.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ketika itu didesak mencabut IMB itu dengan berbagai alasan.

Wali Kota pasang badan buat melanjutkan pembangunan gereja itu.

Agustus 2019, Gereja Santa Clara diresmikan oleh Wali Kota, disaksikan Uskup Agung Jakarta saat itu Ignasius Suharyo yang kini telah dilantik jadi Kardinal Vatikan oleh Paus Franskiskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com