“Saya pulang tanggal 28. Kalau tanggal 25 pasti banyak keluarga peziarah yang nyariin saya,” tambah Marsanto.
Penjaga pemakaman ini memang sudah mendapat gaji tetap dari pihak gereja karena pemakaman ini milik Gereja St Servatius, Kampung Sawah.
Gaji mereka didapatkan dari iuran marsius. Iuran ini diperoleh dari para umat gereja. Per bulannya Marsanto mendapatkan Rp 1 juta.
Namun, itu belum tentu cukup untuk menutupi kebutuhan keluargnya.
Untuk itu, ia juga mencari pekerjaan lain yakni menjadi tukang bantu atau pegawai kasar.
Meskipun pekerjaan keduanya ini serabutan dan penghasilannya tidak begitu besar, namun bisa menutup kekurangan yang ada.
“Saya kalau lagi di sini (jaga makam) bisa sampai malam. Seharian bersih-bersih,” ujar Marsanto.
Baca juga: Ciputra Bakal Dikebumikan 5 Desember di Pemakaman Keluarga
Marsanto mengaku cukup menikmati pekerjaannya sebagai penjaga sekaligus membersihkan pemakaman Bitung Buaran ini.
Selain karena jam kerjanya fleksibel sehingga dapat membuatnya dapat mencari pekerjaan lain, perilaku warga sekitar pemakaman pun tidak pernah ada yang menjengkelkan.
“Selama menjaga di sini enggak pernah ada warga yang iseng mencoret-coret makam. Jadi enak-enak saja menjaga makam,” ujar Marsanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.