Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pengemudi Mobil yang Tabrak 7 Pesepeda, Berstatus ASN Polri dan Konsumsi Narkoba

Kompas.com - 31/12/2019, 07:15 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Toto Prasetyo, pengemudi mobil uang tabrak tujuh pesepeda di kawasan Sudirman telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Meskipun tak ada korban jiwa, namun ia dianggap lalai dalam berkemudi. 

Ia dijerat Pasal 310 dan 314 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang Lalulintas dan angkutan jalan dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Kompas.com merangkum beberapa fakta menarik dari peristiwa ini sebagai berikut:

1. Tersangka konsumsi narkoba

Toto diketahui mengkonsumsi ekstasi ketika diperiksa oleh pihak kepolisian. Hal tersebut diketahui pasca dirinya menjalani tes urine.

Baca juga: Polisi: ASN Penabrak Pesepeda di Sudirman dalam Pengaruh Narkoba

"Hasil cek urine tersangka positif mengonsumsi amphetamine. Menurut pengakuan tersangka mengonsumsi ekstasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Sabtu.

Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun menahan Toto karena kecelakaan lalu lintas sekaligus konsumsi narkoba.

2. ASN Polres Metro Jakarta Selatan

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama membenarkan bahwa pengendara mobil yang menabrak sepeda di kawasan Sudirman beberapa waktu lalu merupakan anggota Polres Jakarta Selatan dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Dia sebagai staf logistik," kata Bastoni saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019).

Baca juga: 2 Pesepeda yang Ditabrak PNS Mabuk Ekstasi di Kemayoran Masih Dirawat

Atas dasar itu, untuk sementara pihaknya menonaktifkan Toto karena sedang menjalani proses hukum. Jika Toto terbukti bersalah dalam dalam persidangan, Polres akan melakukan pemecatan.

"Ada kemungkinan nanti dipecat, tergantung keputusan dari kode etik dari Propam," kata Bastoni.

3. Geledah ruang kerja Toto

Kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Toto tengah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

Polres juga menggeledah ruang kerja Toto untuk mencari barang bukti.

"Sudah kita geledah tapi tidak ditemukan barang bukti," kata Bastoni.

Hingga saat ini, penyidik masih mendalami asal narkoba yang dikonsumsi oleh Toto.

Baca juga: Polisi Geledah Ruang ASN Polres Jaksel yang Pakai Narkoba dan Tabrak Pesepeda

4. Tes urine polisi tiga bulan sekali

Atas kejadian ini, Bastoni langsung mencanangkan dilakukan tes urine tiga bulan sekali bagi anggotanya. 

"Nanti tentunya akan rutin kami laksanakan kepada anggota kami, khususnya yang diduga menggunakan narkoba. Tiga bulan sekali akan ada tes urine," kata Bastoni.

Tes urine tersebut dilakukan guna mengontrol anggotanya agar tidak memakai narkoba.

Dia tak segan memproses hukum polisi yang kedapatan menggunakan narkoba.

Baca juga: Propam Jaksel Periksa Periksa ASN Penabrak Pesepeda di Sudirman

"Ini tergantung, kami sebagai pimpinan selalu ingatkan secara terus menerus tapi kembali pada individu masing-masing dan tentunya mereka harus ada risikonya kalau menyalahgunakan narkoba," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com