Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Banjir, Volume Sampah di Depok Meningkat 800 Ton

Kompas.com - 06/01/2020, 11:57 WIB
Anggita Nurlitasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Etty Suharyati mengklaim adanya peningkatan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebesar 800 ton akibat terbawa banjir.

Untuk diketahui, setiap harinya DLHK Kota Depok mengangkut sampah sebanyak 1.300 ton. Namun, muatan sampah mencapai 2.100 ton usai banjir, sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik, kayu dan patahan ranting.

"Hari ini kami kerja keras mengangkat sampah pascabanjir karena belum selesai ya. Meningkat karena basah ya pastinya. Sekitar 800 ton," ujar Etty saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020).

Etty juga menyebutkan, pihak DLHK menyediakan truk sampah setiap harinya bekerja dalam mengangkut sisa-sisa sampah yang terbawa arus banjir.

Baca juga: Sampah Menumpuk Pascabanjir di Kosambi, Warga Minta Pemerintah Angkut

"Truk sampah punya kami itu ada 100 setiap hari beroperasi," ujar Etty.

Dalam hal pengangkutan sampah, kata Etty, DLHK juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Depok untuk berkoordinasi pengadaan bantuan alat berat.

"Tidak ada penambahan personel, yang ada saja kami kerahkan, kami juga bekerja sama dengan PUPR ya dalam hal alat berat," ujar Etty.

Lebih lanjut Etty mengatakan, selain daya serap tanah yang kini terbatas, perilaku manusia juga berpengaruh dalam terjadinya banjir.

"Daya serap yang terbatas dan intensitas hujan tinggi ya yang bikin banjir bukan karena penumpukkan di TPA juga. Jangan didorong ke TPA saja, perilaku manusia juga harus benar," ujar Etty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com