Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terendam Banjir 2 Meter, SDN Kramat Jati 19 Pagi Butuh Bantuan Seragam hingga Buku

Kompas.com - 09/01/2020, 14:37 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri Kramat Jati 19 Pagi yang terendam banjir setinggi dua meter pada 1 Januari 2020, alami kerusakan infrastruktur dan fasilitas sekolah.

Kepala SDN Kramat Jati 19 Pagi Subiyati mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan untuk perbaikan infrastruktur dan pengadaan fasilitas sekolah.

Adapun infrastruktur yang rusak, yakni pagar jebol, gorong-gorong sekolah ambles, dan lainnya.

Baca juga: Jadi Korban Banjir, Siswa SDN Kramat Jati 19 Pagi Diizinkan Tak Pakai Seragam ke Sekolah

Sedangkan fasilitas sekolah yang rusak, yakni buku pelajaran, alat kebersihan, ATK (Alat Tulis Kantor), alat tulis siswa, lemari, bangku, dan lainnya.

"Kita butuh banget segera bantuan buku pelajaran, seragam sekolah anak, alat kebersihan, dan masih banyak lagi. Keadaan sekolah saat ini belajar mulai dengan kondisi seadanya dan tolong bila ada bantuan buku, seragam, sepatu, tas, alat kebersihan boleh dikirim ke sini. Karena anak kebanyakan membutuhkan itu," kata Subiyati saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Dia menambahkan, pihak sekolah sudah menerima bantuan dari sejumlah instansi. Namun, hal itu masih kurang dan masih membutuhkan bantuan lebih banyak lagi.

"Tadi pagi dinas sudah memberi bantuan seragam sekolah 101 stel dan alat kebersihan. Sedangkan sudin memberi bantuan buku tulis, 10 buku siswa. Detik ini ada bantuan penyemprotan halaman sekolah dari Wali Kota Jakarta Timur. Masih kurang banyak, seragam masih kurang, sepatu siswa buku cetak, ATK kantor, dan lain-lain," ujar Subiyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com