Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Kabur, Komplotan Pembobol ATM Minimarket di Pondok Aren Akhirnya Ditangkap

Kompas.com - 20/01/2020, 21:45 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jajaran Polres Tangerang Selatan menangkap komplotan pembobol ATM yang melarikan diri usai beraksi di minimarket kawasan Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019) lalu.

Para pelaku, yakni berinisial IE (27), RA (23) dan R (22).

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan mengatakan, para pelaku ditangkap berkat hasil pengembangan pelaku AM (23) yang telah diamankan sebelumnya.

Saat itu jajarannya langsung melakukan penyelidikan terhadap para pelaku yang disebutkan oleh AM dalam pemeriksaan.

Baca juga: Tertangkap Saat Kabur, Pembobol ATM Dikeroyok Warga di Bekasi

"Dari situ kami tangkap para pelaku di lokasi berbeda. Pelaku IE dan RA itu bertempat tinggal di Kalideres, Jakarta Barat dan pelaku R tempat tinggal di Pandeglang, tapi kontrak di sini," kata Ferdi di Polres Tangsel, Senin (20/1/2020).

Menurut Ferdy, dalam melakukan aksinya para pelalu memiliki peranan masing-masing baik sebagai pengendara dan eksekusi.

Sementara untuk pelaku RA ditembak saat berusaha melarikan diri.

"Peranan masing-masing, ada yang joki, ada yang masuk ke minimarket. Otaknya AM itu," katanya.

Sebelumnya, seorang pelaku pembobol ATM di minimarket Jalan Raya Pondok, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019), ditangkap.

Pelaku berinisial AM (23) awalnya ditangkap oleh warga. Sedangkan keempat rekannya, berhasil melarikan diri.

Kapolsek Pondok Aren Kompol Afroni Sugiarto mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan adanya pembobolan ATM di minimarket.

Baca juga: Komplotan Maling Beraksi, Mesin ATM Dibawa Kabur Pakai Avanza

Polisi langsung ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Pada saat anggota kita sedang memeriksa saksi-saksi, salah satu saksi Hidayat kasih tahu ke kita kalau hari yang sama jam 4.30 WIB, mengamankan seorang pria (pelaku) yang berdiri depan rumahnya bawa senjata tajam," kata Afroni kepada Kompas.com, Senin (9/12/2019).

Pada hari yang sama pukul 06.00 WIB, salah satu warga bernama Aliyas menemukan dua tas berisikan uang tidak jauh dari lokasi penangkapan AM yang kemudian diperiksa.

"Jam 1 siang kita interogasi dan (pelaku) mengakui perbuatannya sudah membobol ATM di dalam minimarket bersama empat temannya," katanya.

Polisi mengamankan barang bukti berupa tabung gas oksigen dengan selangnya, tabung gas 3 kilo, linggis, dua tas, obeng, tang, dan tali.

Sementara pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com