JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek selalu identik dengan angpau atau pembagian uang.
Tak hanya untuk sanak saudara, angpau pada perayaan umat Tionghoa ini juga dibagikan kepada warga yang kurang mampu.
Salah satunya yang rutin dilakukan di Wihara Dharma Bhakti, Glodok, Jakarta Barat.
Tempat ibadah yang berlokasi di kawasan petak sembilan ini menjadikan pembagian angpau bagi warga kurang mampu sebagai agenda tahunan.
Baca juga: Ketika Masyarakat Tionghoa di Wihara Dharma Bakti Berdoa Lebih Lama pada Tahun Tikus Logam
"Itu karena imlek kan identik dengan pembagian angpau rezeki jadi dilaksanakan setiap tahun baru imlek. Setiap tahun memang rutin," ucap Humas Wihara Dharma Bhakti Lucas Tjang, Sabtu (25/1/2020).
Tahapannya cukup sederhana. Umat yang beribadah dan ingin memberikan angpau bisa memberitahukan ke panitia pembagian angpau.
angpau bisa dibagikan lewat tangan panitia maupun tangan pemberinya langsung.
Warga kurang mampu pun disediakan lokasi untuk berkumpul yakni di halaman wihara tersebut.
Baca juga: Melihat Sembahyang Imlek di Wihara Dharma Bakti Petak Sembilan
Seperti yang dilakukan oleh salah satu donatur Harmatin Indrayang. Ia bersama keluarganya sudah memiliki tradisi rutin memberikan angpau bagi warga kurang mampu dari tahun ke tahun.
Harmatin percaya, dengan membagikan sedikit rezeki bisa mendatangkan berkah lebih banyak.
"Selalu tiap tahun, keluarga besar (kasih angpau). Karena ini kan awal tahun baru ya jadi kita kayak ingin memberikan sumbangan supaya tahun depan lebih bagus. Kan kepercayaan kita juga kalau kasih sedekah ke depannya lebih bagus," ujarnya.
Pria 28 tahun ini pun memilih membagikan sendiri angpaunya kepada warga yang membutuhkan.
Baca juga: Atraksi Barongsai dan Kembang Api Warnai Malam Imlek di Wihara Kwan In Thang Pondok Cabe
Ia berharap lewat berkah yang dibagikan tersebut usahanya juga bisa semakin lancar.
"Harapannya kita sehat usaha lancar keluarga sehat semuan," tambah dia.
Selain pembagian angpau berupa uang tunai, di Wihara Dharma Bhakti juga biasa dibagikan makanan.
"Biasanya ibu bawa anak pasti dapat semua. Makanan juga ada, nasi, dikasih melalui kita. Ada pos makanan di sekitar," kata anggota pengamanan Ridwan Arifin.
Dari tahun ke tahun warga kurang mampu yang menunggu pembagian angpau pun semakin banyak.
Di tahun ini, Ridwan memprediksi ada sekitar 1.000 orang yang menunggu angpau.
"Kurang lebih 1.000-an. Puncak hari kedua. Kalau hitungan dari uang yang dikasih, laporan berapa gepok yang habis," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.