Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pompa Dikerahkan untuk Sedot Banjir 2,5 Meter di Underpass Kemayoran

Kompas.com - 25/01/2020, 21:47 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan enam pompa untuk menyedot banjir yang menggenangi underpass Gandhi di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Selain enam pompa dari Dinas SDA, dikerahkan pula dua pompa dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta dan dua dari Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran.

"Yang kami kirim dari dinas dan dari Sudin ada enam pompa, jumlah kapasitasnya ada 600 liter per detik," ujar Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf di lokasi, Sabtu (25/1/2020).

"Ada dari damkar dua dan dari PPK Kemayoran di sini ada dua, jadi ada 10 pompa yang dipasang di sini," kata Juaini Yusuf.

Baca juga: Underpass Kemayoran Tergenang 2,5 Meter arena Pompa Bermasalah

Awalnya, Dinas SDA tak bisa mengirimkan pompa untuk menyedot air karena kawasan tersebut merupakan wewenang Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Namun, karena air tersebut tak kunjung surut jika tak dipompa dan setelah adanya koordinasi maka bantuan dari Pemprov DKI Jakarta diturunkan.

"Iya membantu mengurangi beban di sini Kemayoran supaya cepat kering. Lalu lintas juga terganggu kalau enggak dikeringin," ucap dia.

Meski demikian, setelah air selesai disedot pompa-pompa milik Pemprov DKI Jakarta akan dikembalikan dan tidak disiagakan lagi di underpass tersebut.

"Paling sementara sampai surut saja. Setelahnya kembali ke dinas dan sudin kembali ke posisi kemarin ditugaskan," tuturnya.

Baca juga: Underpass Kemayoran Masih Terendam Banjir 2,5 M, Petugas Berupaya Sedot Air

Diketahui, underpass tersebut banjir sejak Jumat (24/1/2020) kemarin dengan ketinggian 10 hingga 2,5 meter.

Banjir menggenang hampir mencapai atap underpass. Air tampak berwarna coklat dan ada sampah di beberapa titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com