JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Indonesia diminta tidak panik terkait merebaknya virus novel corona yang belakangan merebak.
Wakil Ketua DPR Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan berdasarkan data yang ia himpun angka kematian akibat virus novel corona relatif rendah.
Oleh karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan keberadaan virus ini.
"Kita bersama-sama bantu untuk buat penjelasan yang rasional di tengah masyarakat, kita tidak membuat kepanikan baru," kata Emanuel di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (29/1/2020).
Baca juga: Satu Lagi Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona, RSPI Sulianti Saroso Tunggu Hasil Lab
"Kepanikan ini muncul karena eskalasi media sosial yang begitu tinggi, belum terferivikasi penjelasan-penjelasan dari dokter. Semua ini masih tetap tertangani dengan baik," sambungnya.
Ia lantas membandingkan persentase tersebut dengan virus flu burung yang jauh lebih mematikan.
"90 persen lebih dari total suspect positif (flu burung) itu meninggal dunia," tutur Emanuel.
Ia juga menyebutkan Pemerintah Indonesia juga sudah sangat siap dalam menghadapi virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
"Di pintu masuk (Indonesia) sudah ada petugas kesehatan. Pelabuhan, bandara akan melalui penilaian," tutur Emanuel.
Emanuel juga berharap agar warga tidak mempercayai begitu saja video-video viral di media sosial terkait virus corona yang belum bisa di pastikan kebenarannya.
Baca juga: Satu Lagi Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Sementara itu Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo menuturkan 100 rumah sakit di Indonesia sudah siap menerima rujukan terkait infeksi virus novel corona.
"Kami informasikan bahwa Kementerian Kesehatan siap dari segi sistem kemudian fasilitas untuk mengatasi persoalan-persoalan terkait novel corona virus ini," ujar Bambang.
Berdasarkan data terakhir yang dilansir dari CNN hari ini, pihak berwenang China mengumumkan 132 orang tewas akibat virus corona. Semuanya di daratan China.
Ada 6.056 kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri, dan lebih dari 70 kasus yang dikonfirmasi di luar China, termasuk AS, Australia, Perancis, dan Jerman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.