Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Fakta Bangunan Roboh di Pisangan Baru, Material Tak Bermutu dan Pekerja Tidak Profesional

Kompas.com - 12/02/2020, 11:02 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan di Jalan Pisangan Baru Tengah, Matraman, Jakarta Timur tiba-tiba roboh pada siang bolong, Selasa (11/2/2020).

Sari, salah satu warga yang berada di dekat lokasi saat kejadian mengatakan, robohnya bangunan tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Sebelum roboh, sejumlah pekerja bangunan dan warga sudah menjauh dari bangunan tersebut karena bangunan sudah retak dan beberapa pondasi patah.

"Robohnya pukul 11.00 WIB tadi, langsung roboh begitu saja, debunya terbang-terbangan," kata Sari di lokasi, Selasa.

Robohnya bangunan mengeluarkan suara yang cukup keras sehingga sempat membuat warga sekitar panik.

Baca juga: Bangunan Tiga Lantai di Pisangan Baru yang Roboh Tak Sesuai IMB

Pantauan Kompas.com di lokasi kemarin siang, robohnya bangunan tersebut menjadi tontonan pengendara dan warga. Garis polisi juga telah terpasang agar tidak ada warga yang mendekati bangunan.

Tidak ada korban jiwa maupun luka atas insiden tersebut.

Menimpa dua bangunan

Sementara itu, Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, puing-puing bangunan yang roboh itu menimpa dua bangunan lainnya di sampingnya.

Dia pun bersyukur tidak ada korban jiwa dan luka akibat robohnya bangunan tiga lantai tersebut.

"Tadi ada yang kerja, kebetulan sedang jam istirahat, jadi tidak ada korban. Menimpa warung dan kos, tapi tidak ada korban," ujar Tedjo di lokasi, Selasa.

Dua bangunan yang terimbas itu pun alami kerusakan cukup parah di bagian atap.

Baca juga: Bangunan 3 Lantai di Pisangan Baru Roboh, Pemilik Disebut Ceroboh

Material bangunan tidak bermutu

Kepala Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Sudin Citata) Jakarta Timur Widodo Suprayitno saat meninjau lokasi mengatakan bahwa material yang digunakan untuk membangun bangunan tersebut tidak bermutu.

Bagi dia, hal itu bisa dilihat dengan kasat mata. Pemilik bangunan disebutnya sudah ceroboh memilih material yang tidak bagus atau bermutu untuk membangun bangunan tiga lantai.

"Secara kasat mata kualitas bangunannya tidak bagus. Besinya kan kecil-kecil semua kan. Beton-betonnya mutunya kurang bagus, secara kasat mata begitu. Dia kurang memenuhi syarat dengan ketebalan balok kolom tersebut," kata Widodo di lokasi, Selasa.

Pekerja bangunan tidak profesional

Selain itu, bentuk kecerobohan pemilik bangunan lainnya, ialah dari segi pekerja bangunan yang tidak profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com