BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Bekasi, Jawa Barat, Petrus Teguh mengatakan, pihaknya mencatat secara keseluruhan hanya ada 947 warga negara asing (WNA) asal China yang tinggal di Kabupaten Bekasi.
Mereka terdiri atas pelajar, lansia, dan pekerja.
Hal itu disampaikan Teguh membantah isu adanya 3.000 tenaga kerja asing dalam proyek di Meikarta, Bekasi.
Teguh mengaku tidak mengetahui perihal munculnya angka 3.000 TKA asal China yang bekerja di proyek Meikarta Kabupaten Bekasi ini.
"Kami tidak tahu. Di data kami bukan seperti itu. Kami tidak tahu data itu dari mana," katanya di Bekasi, Rabu (12/2/2020), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Gara-gara Virus Corona, Menu Olahan Ular dan Biawak Dihapus dari Grabfood
Dia menjelaskan, ada 6.600 WNA yang tersebar di wilayah Bekasi Raya, yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan sejumlah keperluan, seperti bekerja, sekolah, ataupun keluarga pekerja.
"Sejauh ini tidak ditemukan WNA yang terjangkit virus (Corona)," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi asal PKS Budiyanto sebelumnya mengakui dirinya yang mengeluarkan data perkiraan 3.000 TKA China di Meikarta.
Ia mengambil sampel apabila di tiap menara ada 200 TKA China, maka dengan total 15 menara di Meikarta berarti ada 3.000 TKA China.
"Data itu memang saya yang mengeluarkan. Saya analisa satu gedung 200 (TKA China). Selama ini secara kasat mata kebanyakan orang TKA China yang terlihat di lapangan," ungkapnya.
Baca juga: Ribuan Pekerja Asing Illegal di Meikarta, Hoaks atau Fakta
Direktur Komunikasi Meikarta Danang Kemayan Jati mengatakan, jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Meikarta berjumlah 86 orang. Sementara pekerja lokalnya berjumlah 5.000 orang.
"Status pekerja WNA yang dipekerjakan di Meikarta minimal supervisor atau key spesialist," katanya.
Danang menjelaskan seluruh tenaga kerja asing yang dipekerjakan di proyek Meikarta direkrut oleh jasa kontraktor bernama China Contractor.
Ia juga menegaskan seluruh tenaga asing tersebut sudah memiliki izin resmi sesuai dengan undang-undang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.