Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih Melonjak di Tangerang, Masyarakat Harus Bisa Menawar

Kompas.com - 12/02/2020, 16:08 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur PD Pasar Jaya Kota Tangerang Titin Mulyati meminta masyarakat menawar saat membeli bawang putih yang harganya saat ini melambung tinggi.

"Karena (harga bawang putih) bagaimana kita menawar saja," kata dia saat ditemui Kompas.com di Pasar Anyar Kota Tangerang, Rabu (12/2/2020).

Titin mengatakan, kebanyakan para pedagang biasa menawarkan harga tinggi untuk diturunkan ketika dilakukan penawaran.

Baca juga: Harga Bawang Putih di Tangerang Naik, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir karena Virus Corona

"Jadi kalau bisa menawar bisa dapat lebih rendah lagi," kata dia.

Selain itu, lanjut Titin, beberapa pedagang besar dan agen pemasok berada di belakang pasar.

Kemudian pedagang eceran nantinya akan mengambil ke agen atau pemasok yang ada di belakang pasar untuk dijual kembali.

"Mereka (pengecer) mungkin menaikan harga sendiri tanpa mengikuti harga dari Kemendag," tutur dia.

Sebab itu, sebagai Dirut PD Pasar Jaya Kota Tangerang, Titin meminta kepala pasar untuk melakukan patroli harga bawang putih agar tidak terlampau jauh.

Baca juga: Pedagang Makanan di Tangerang Pusing, Harga Bawang Putih Melonjak 3 Kali Lipat

"Saya meminta Kepala Pasar (Pasar Anyar) untuk memantau harga, karena kalau kita lihat harga turun (di tingkat pemasok) sangat jauh, dari (pengecer) Rp 50.000 per kilogram ke (pemasok) Rp 34.000 perkilogram," kata dia.

Adapun sebelumnya Harga bawang putih di Kota Tangerang melonjak drastis dari sebelumnya Rp 20.000-25.000 per kilogram kini menjadi Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.

Seorang pedagang bumbu di Pasar Anyar Kota Tangerang Rositi mengatakan, lonjakan kenaikan harga bawang putih tersebut sudah dialami berbarengan dengan dihentikannya penerbangan dari dan menuju China.

"Sudah sekitar dua minggu naik," kata dia saat ditemui Kompas.com di lapaknya, Rabu (12/2/2020).

Rositi mengatakan kenaikan harga bawang putih itu dipicu karena bawang impor asal China tersendat masuk ke Indonesia karena wabah virus Corona.

"Karena corona ini, bawang impor jadi enggak ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com