Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapetan Terus Lakukan Pemetaan Daerah Terpapar Radiasi Radioaktif di Tangsel

Kompas.com - 15/02/2020, 15:58 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bakal kembali melakukan pemeriksaan ulang terhadap lokasi yang terlapar radiasi radioaktif di tanah kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Pademangan, Setu, Tangerang Selatan, Minggu (16/2/2020) besok.

"Ya ini untuk langkah di tempat ini, besok (Minggu) akan melakukan mapping atau pemetaan," kata Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono di lokasi, Sabtu (15/2/2020).

Menurut Hendrianto, pemetaan tersebut dilakukan untuk meluhat titik radiasi radioaktif yang dugaan sementara ini jenis cesium 137 di tanah kosong itu.

"Akan dilihat lagi, sudah keangkat semua (serpihan radioaktif) atau tidak. Kalau masih ada sisa, mungkin ini nanti akan dikeruk lagi," ucapnya.

Baca juga: Gegana Perluas Sterilisasi, Warga Perumahan Batan Bersyukur Radiasi Ditangani

Hendrianto belum dapat memastikan untuk jumlah pengerukan yang dibutuhkan guna menghilangkan paparan radiasi radioaktif itu.

Namun yang pasti, jika diindikasikan masih adanya radiasi radioaktif pihak Bapetan terus melakukan dekontaminasi.

"Ini pengeruk masih ada di sini. Kalau masih ada lagi kami keruk lagi. Kalau misal sudah beres mapping nanti bisa kami garisbawahi kalo daerah ini sudha kembali (pulih) lagi," kata Hendrianto.

Untuk sementara ini, pengambilan sempel tanah telah dilakukan pihak Bapetan yang telah diletakan di labolatoriun Batan guna memastikan tingkat radiasi dan jenis radioaktif tersebut.

"Bentuknya (radioaktif) seperti buliran, serpihan kecil lebih besar dari pasir.Kemaren warnanya macem-macem karna sudah tercampur dengan tanah. Saat ini sudah ada di fasilitas limbah Batan," ujar dia.

Baca juga: Perumahan Terpapar Radiasi Nuklir di Serpong, Bapeten Sebut Belum Tentu karena Kebocoran

Sebelumnya, kemuculan radiasi tersebut diketahui saat Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun, pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com