Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Asal Bogor Rindu Makan Rendang Usai Pulang Observasi Corona

Kompas.com - 16/02/2020, 17:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - "Saya kangen makan rendang, makanya kemarin pas saya pulang langsung cari masakan padang".

Kalimat itulah yang pertama kali terlontar dari mulut Almer Belmiro Putrawan (18), saat Kompas.com berkunjung ke rumahnya, di Jalan Abimanyu, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (16/2/2020).

Almer adalah satu dari ratusan WNI yang telah dinyatakan sehat dan dipulangkan oleh pemerintah usai menjalani masa observasi Corona di Natuna, Kepulauan Riau.

Baca juga: Mahasiswa Asal Bekasi Bersiap Lanjut Kuliah Sepulang dari Karantina di Natuna

Kerinduan Almer terhadap masakan asli Indonesia itu diungkapkannya kepada ibunda tercinta ketika tiba di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

"Pertama kali, kemarin makan nasi padang untuk cari rendang. Karena selama di Wuhan, saya juga pengen banget makan rendang," ungkap mahasiswa semester dua Central China Normal University ini.

Selama dua pekan menjalani observasi, Almer mengaku cukup terhibur dengan sejumlah aktivitas yang dilakukannya di sana.

Bermain pingpong dan PlayStation adalah dua hal yang kerap ia lakukan untuk menghibur diri selama observasi.

"Rutinitas di sana ya lebih banyak olahraga. Tapi di waktu-waktu senggang saya main pingpong, PS (PlayStation) sama teman-teman," tuturnya.

Baca juga: Dua Mahasiswi Bekasi Tiba di Rumah Usai Dikarantina, Dinkes: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

Bercerita ketika masih di China, Almer sempat khawatir dengan status lock down yang dikeluarkan pemerintah setempat di Wuhan pada tanggal 23 Januari 2020.

Selama sepekan, Almer beserta mahasiswa Indonesia lainnya mencoba bertahan hidup di dalam asrama.

Ia menyiapkan stok makanan selama sepekan.

Ketika virus corona menghantui kawasan itu, pihak setempat melarang untuk mengonsumsi daging.

Baca juga: Cerita Yusuf Bertahan Saat Terisolasi Dua Pekan di Wuhan China

Sebab itu, ia dan rekan-rekannya lebih banyak makan sayur dan buah-buahan.

"Selama itu, aktivitas di luar dibatasi. Kami ke luar hanya untuk membeli pasokan makanan persediaan beberapa hari dan suasana kota pun relatif sepi tidak ramai seperti hari biasanya," ucap dia.

Hingga saat ini, Almer belum mengetahui kapan kembali ke Wuhan untuk melanjutkan studinya.

Namun demikian, untuk kegiatan akademik, pihak kampus mewajibkan mahasiswanya belajar kelas jarak jauh atau online class dari hari Senin hingga Jumat.

"Yang saya rindu aktivitas perkuliahan. Dan di kampus kami ini banyak sekali orang Indonesia. Setiap jalan di kampus pasti ketemu orang Indonesia," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com