Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.360 Peserta Tes Seleksi CPNS Kota Bogor Bersaing untuk 294 Formasi

Kompas.com - 20/02/2020, 12:50 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai menyelenggarakan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah lolos seleksi verifikasi administrasi.

Pelaksanaan tes SKD berlangsung selama empat hari ke depan, mulai Rabu (19/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020) bertempat di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, ada 5.360 peserta CPNS Kota Bogor yang mengikuti tes tersebut.

Baca juga: 22 Penyandang Disabilitas Ikut Tes SKD CPNS DKI Jakarta

Mereka akan memperebutkan jatah 294 formasi untuk tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis, sesuai kebutuhan pegawai di lingkungan Pemkot Bogor.

“Formasi pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar, karenanya formasi yang disediakan lebih besar. Masing-masing sebanyak 145 tenaga pendidik dan 122 tenaga kesehatan. Sedangkan tenaga teknis hanya 27 orang,” ungkap Ade, Rabu (19/2/2020).

Ade menjelaskan, agar dapat lolos dalam tes SKD ini, para peserta ujian wajib memenuhi jumlah passing grade sebanyak 271 poin.

Dengan rincian, kata Ade, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 126 poin, Tes Intelegensi Umum (TIU) 80 poin, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65 poin.

Di samping itu, lanjutnya, pelaksanaan tes CPNS ini juga dilakukan untuk mengisi kekosongan karena sejumlah aparatur sipil negara (ASN) sudah memasuki masa pensiun.

“Tahun ini ada 294 pegawai di lingkungan Pemkot Bogor yang memasuki masa purna bakti,” sebutnya

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor M Taufik mengatakan, panitia seleksi CPNS Kota Bogor telah membagi ribuan peserta tes menjadi empat kelompok.

Baca juga: Gugatan Ditolak PN Jaksel, 261 Peserta Tes CPNS Ajukan Banding

Ia menjelaskan, untuk peserta ujian atau kelompok pertama yang mengikuti tes SKD pada hari ini berjumlah 1.400 orang.

Selanjutnya, kelompok peserta ujian di hari Kamis (20/2/2020) diikuti 1.750 orang, Jumat (21/2/2020) 1.400 orang, dan pada Sabtu (22/2/2020) 810 orang.

"Dalam tes ini para peserta menggunakan sistem computer assisted test (CAT) dan terkoneksi langsung dengan pusat," tutur Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com