"Kita (pihak Museum M.H Thamrin) sudah dan tetap melakukan usaha-usaha supaya lebih dikenal dengan promosi lewat festival-festival," ujar Vivaldi.
Menurut pantauan kompas.com, Museum M.H Thamrin ini bisa dinikmati dalam waktu yang lama karena museum yang bersih dan harum, koleksi-koleksi antik yang terawat, serta etalasenya tidak ada yang berdebu.
Di dalam museum ini ada banyak benda-benda peninggalan M.H Thamrin, seperti radio, piring antik, kursi dan meja makan, sampai kereta jenazah yang mengantar M.H Thamrin ke peristirahatan terakhirnya di Karet.
Selain memajang benda-benda peninggalan M.H Thamrin, museum ini juga memberikan satu buah dvd yang berisi video dokumenter serta ruang audiovisual yang dilengkapi bangku-bangku dan AC.
Vivaldi menjelaskan untuk ruang audiovisual baru akan dinyalakan kalau pengunjung ingin melihat video dokumenter di dalamnya.
Untuk ukuran museum bersejarah, fasilitas yang diberikan pihak Museum M.H Thamrin ini tidak kalah dengan museum kekinian lainnya di Jakarta karena mereka juga memberikan fasilitas-fasilitas digital, seperti dvd dan ruang audiovisual.
Dari yang Kompas.com lihat, video dokumenter pun tidak monoton hanya menampilkan potongan video hitam-putih zaman penjajahan saja.
Beberapa adegan nuansa Jakarta zaman dulu dan sekarang juga ditampilkan seolah yang menonton bisa melihat perbandingannya.
Adegan-adegan ini diisi dengan narasi sejarah perjuangan M.H Thamrin yang diceritakan seorang host wanita.
Harga tiket masuk museum ini terbilang sangat murah yaitu Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk dewasa. Museum ini beroperasi dari pukul 8.00-16.00 dan tutup setiap Senin.
Namun untuk masuk ke dalam Museum M.H Thamrin ini harus dengan Jakcard. Bila Anda belum memiliki Jakcard, Anda bisa membelinya seharga Rp 35.000 dengan isi saldo Rp 20.000.
"Sekarang untuk masuk ke semua museum di Jakarta, harus pakai Jakcard karena sudah enggak ada tiket manual," ujar Vivaldi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.