Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihentikan Sementara, Masih Ada Pekerja dan Aktivitas di Lokasi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 02/03/2020, 12:22 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi menghentikan sementara kegiatan proyek high speed railway atau Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Penghentian sementara kegiatan pembangunan proyek KCJB yang dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini berlaku selama 14 hari kerja, efektif mulai Senin (2/3/2020) hari ini.

Pantauan Kompas.com di lokasi proyek tampak masih ada aktivitas. Sejumlah pekerja tampak tengah memindahkan besi-besi kontruksi bangunannya.

Baca juga: Ada Pemasangan Tiang Pancang Kereta Cepat, Cikunir Raya hingga Galaxy Ditutup Mulai Jumat Ini

Namun, memang kelihatan tidak ada aktivitas besar proyek pembangunan di kawasan itu. Alat-alat berat itu pun hanya tergeletak di tengah pengerjaan proyek.

Meski demikian, kepulan asap hitam yang berasal dari proyek masih terlihat di kawasan itu.

Salah satu pekerja yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan, aktivitas pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai hari ini sudah dihentikan.

“Sudah berhenti semuanya (pengerjaannya), cuma ada sedikit pengerjaan kecil,” ujar pekerja itu di kawasan proyek, Senin (2/3/2020).

Selama proyek KCJB dihentikan sementara, para pekerja proyek itu akan memperbaiki saluran-saluran Tol Jakarta-Cikampek yang selama ini ditutupi konstruksi proyek tersebut.

Ia tak menjelaskan secara detail berapa panjang saluran yang akan diperbaiki, namun ia mengatakan saluran yang diperbaiki itu nantinya mulai dari Kalimalang hingga ke Bekasi Timur.

“Saluran ini nanti akan diperbaiki, lagi proses ngerjain saluran ini. Pengerjaannya sampai Bekasi Timur,” kata dia.

Perbaikan saluran itu lantaran adanya komplain dari warga karena banjir di kawasan Cikunir beberapa waktu lalu akibat proyek KCJB . Sehingga pengerjaan itu harus dihentikan dan adanya perbaikan saluran.

“Ada complain dari warga karena banjir di Cikunir sana, komplain warga karena proyek ini,” ucap dia.

Pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ini mengatakan, proyek itu dihentikan selama dua minggu.

“Setelah dua minggu berhenti baru pengerjaan besar dilakukan kembali,” tutur dia.

Adapun sebelumnya Komite K2 telah melayangkan surat penghentian sementara kegiatan proyek KCJB dengan Nomor 13 K.03.03-Komite K2/23.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com