Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19 di Tempat Hiburan, Asphija: Dukung Arahan Gubernur, tapi Bantu Kami Juga

Kompas.com - 21/03/2020, 07:01 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani angkat bicara terkait penutupan tempat hiburan malam, mulai dari kelab hingga rumah karaoke pascameluasnya wabah virus corona.

"Asphija mendukung arahan gubernur (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) untuk menutup sementara tempat usahanya selama 14 hari ke depan, yaitu 23 Maret 2020 sampai dengan 5 April 2020. Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran virus corona," ucap Hana saat dihubungi, Sabtu (21/3/2020).

Di sisi lain, guna mempertahankan eksistensi hiburan malam, Hana meminta Pemprov DKI membantu para pengusaha tempat hiburan malam dengan meringankan beban usaha selama penutupan berlangsung agar kesinambungan hidup karyawannya tetap terus berjalan.

"Namun, Asphija juga menyuarakan permohonan pengusaha kepada gubernur agar membantu pengusaha dalam meringankan beban usahanya, agar bisa bertahan dan membayar gaji karyawan," kata Hana.

Selain setuju dan meminta kompensasi, berikut tiga hal penting yang menjadi permintaan para pengusaha tempat hiburan malam yang nantinya akan ditutup untuk sementara waktu.

Baca juga: Wabah Corona Merebak, Bekasi Tak Tutup Tempat Hiburan

Pertama pajak hiburan dihapuskan selama masa krisis ini atau selama usaha belum Kondusif.

Hana menilai hal ini bisa bisamakan dengan kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ditujukan kepada hotel dan restoran.

"Industri hiburan minta diperlakuan sama, seperti yang diberlakukan terhadap perhotelan dan restoran, karena industri hiburan adalah juga industri pariwisata," kata Hana.

Kedua, pemerintah diminta membantu menjembatani antara pengusaha hiburan malam dan bank.

Tujuannya guna penghentian bunga bank untuk pinjaman usaha, pada saat dihentikannya usaha.

"Pengusaha banyak yang menopang bisnisnya lewat pinjaman usaha dari Bank. Penghentian ini bukan keinginan pengusaha, artinya pihak bank juga harus memberikan dispensasi," ucap Hana.

Baca juga: Senin, Bioskop Cinema XXI di Jakarta Tutup hingga 5 April 2020

Terakhir, Asphija juga juga meminta agar tenant mal atau gedung diberikan pengurangan harga pada saat dihentikan usaha.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta mewajibkan sejumlah kegiatan usaha pariwisata ditutup sementara.

Penutupan dilakukan selama dua pekan, tujuannya untuk mencegah penularan virus Corona makin meluas.

"Kami akan melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama dua pekan, terhitung tanggal 23 Maret sampai 5 April 2020," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI, Jumat (20/3/2020)

Cucu berujar, ada kurang lebih 17 jenis usaha pariwisata yang harus ditutup, mulai dari kelab malam hingga bioskop.

"Termasuk kelab malam, diskotek, karaoke, bar, griya pijat, spa, bioskop, biliar, bola gelinding, mandi uap, dan seluncur," kata Cucu.

Penutupan sementara itu telah dituangkan dalam Surat Edaran tentang Penutupan Sementara Kegiatan Operasional Industri Pariwisata dalam Rangka Kewaspadaan Penularan Infeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com