JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar tradisional dinilai tak realistis apabila jadi sasaran kebijakan lockdown, meskipun pasar tradisional menjadi simpul kerumunan orang yang yang dapat mempermudah penularan pandemi Covid-19.
Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menganggap, bila kebijakan penutupan pasar dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan, ekonomi masyarakat berpotensi akan lumpuh.
"Banyak pedagang kehilangan mata-pencaharian dan juga tak terhitung berapa rumah tangga yang akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata Imam kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020).
Ia mengungkapkan, pemerintah perlu menyiasati secara tepat pengurangan risiko penularan Covid-19 di pasar yang tetap jadi simpul kerumunan di tengah pandemi saat ini.
Pembatasan interaksi mau tidak mau jadi solusi. Jika pasar tradisonal dibiarkan berjalan seperti biasa tanpa intervensi pemerintah, niscaya pasar akan menjadi tempat rentan penularan Covid-19
"Kita tidak tahu berapa banyak pedagang ataupun pengunjung di pasar yang sudah terjangkit virus corona berinteraksi dengan sesama pedagang maupun pembeli," ujar dia.
Imam memberi saran, pemerintah segera menerapkan strategi sterilisasi block to block.
Baca juga: Dibanding Lockdown, Sterilisasi Block to Block Dianggap Lebih Cocok untuk Pasar Tradisional
Strategi ini cocok diterapkan di pasar tradisional, yang lokasi berjualan pedagangnya terbagi dalam blok berdasarkan jenis dagangannya.
"Untuk mengintensifkan monitoring, perlu dibentuk tim kecil untuk monitoring kesehatan di tiap blok," jelas Imam.
"Anggota tim kecil ini dapat berasal dari para pedagang sendiri di blok terkait. Melalui tim ini, kelengkapan kesehatan seperti hand sanitizer, disinfektan, sabun dan masker disediakan," ia menambahkan.
Sterilisasi ini pun mewajibkan screening ketat di segala penjuru pasar tradisional selama aktivitas jual-beli berlangsung, utamanya pemeriksaan kesehatan secara ketat terhadap kondisi pedagang dan pembeli.
Imam juga berharap, sterilisasi "block to block" ini dapat diperkuat dengan mekanisme cepat tanggap (rapid response), yang terdiri dari tenaga-tenaga kesehatan.
Menurut dia, setiap pasar tradisional selama masa pandemi Covid-19 ini, harus dibantu oleh tim medis. Gugus tugas tim medis ini harus jadi perhatian pemerintah untuk difasilitasi.
"Apa yang harus dilakukan bila ada pedagang atau pengunjung pasar terindikasi kurang sehat? Tim medis pasar harus bergerak cepat membawa orang tersebut ke ruang darurat kesehatan yang harus disediakan pasar," jelas Imam.
Baca juga: Antisipasi Penularan Covid-19, Pakar Usul Tim Medis Bersiaga di Pasar Tradisional
Tim medis pasar ini yang akan berurusan dengan penderita sakit di pasar dengan membawanya langsung ke dokter untuk diperiksa lebih mendalam.