Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 100.000 Keluarga Terdampak Covid-19 Bakal Terima Bantuan Rp 500.000 Per KK

Kompas.com - 30/03/2020, 09:26 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku masih menunggu dana dari Pemprov Jabar untuk membantu masyarakat yang terdampak penyebaran virus Corona.

Rencananya, bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga (kk) setiap bulan.

“Presiden sudah mengeluarkan regulasi, termasuk beberapa kebijakan-kebijakan. Gubernur juga sudah membuat regulasi, termasuk bantuan Rp 500.000 per KK masih menunggu,” ucap pria yang akrab disapa Pepen di Bekasi, Minggu (29/3/2020).

Baca juga: Keluar Masuk Kota Bekasi Diperketat, Petugas Bakal Cek Suhu Tubuh

Pepen mengaku, Pemkot Bekasi telah menghitung berapa keluarga di wilayahnya yang terdampak dari penyebaran Covid-19.

Menurut Pepen, ada 100.000-an keluarga yang terdampak dari penyebaran Covid-19 dan berhak menerima bantuan tersebut.

“Pemerintah kota juga sudah menghitung, ada sekitar 100.000 KK yang mungkin nanti berhak menerima. Nanti baru diolah sedemikian rupa, kita berikan sebagai stimulus. Jadi upaya itu ada, kita lakukan bukan saja mencegah orang, tapi kita juga memberikan bantuan. Nah, yang itu kita tunggu dari Gubernur,” tutur dia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menyalurkan bantuan kepada warga yang masuk kategori rawan miskin baru.

Baca juga: Wali Kota Ingin Kurangi Operasional Transportasi Massal di Bekasi

Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, tiap kepala keluarga (KK) dalam kategori tersebut mendapat bantuan senilai Rp 500.000 berupa uang dan sembako.

Keputusan itu diambil setelah ia menggelar rapat bersama Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat bersama pimpinan fraksi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (26/3/2020).

Ia menjelaskan, warga rawan miskin baru tersebut adalah masyarakat yang penghasilannya terganggu akibat merebaknya wabah Covid-19 di Jawa Barat.

Mereka yang diberi bantuan adalah warga yang tidak menerima kartu sembako dari pemerintah pusat.

"Yang akan kita fokuskan adalah mereka yang rawan miskin baru, gara-gara tadinya normal, tiba-tiba tidak berpenghasilan dalam kondisi ini. Tadi disepakati setengah juta rupiah, sepertiganya yang berhubungan dengan pangan," tutur Emil.

Baca juga: Warga Jabar yang Penghasilannya Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Rp 500.000

Dari hasil analisis tim ekonomi Universitas Padjadjaran dan Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, ada sekitar 1 juta warga Jabar yang ekonominya terdampak wabah Covid-19 di Jabar.

Sumber anggaran dan tahapan distribusi Emil menjelaskan, untuk tahap pertama, dana yang dialokasikan mencapai Rp 5 triliun.

Dana itu yang berasal dari pemangkasan anggaran perjalanan dinas. Kemudian, berasal dari pergeseran dana desa yang semula diperuntukan untuk proyek yang tak berhubungan langsung dengan masyarakat.

Emil juga mengimbau agar 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat turut ambil bagian dalam pembagian bantuan itu.

"Insya Allah ketanggapan dari Pemprov untuk menolong warga itu bisa diapresiasi dan kita imbau atau berikan tugas arahan itu ke 27 kota dan kabupaten harus memberikan tambahan sesuai dengan kemampuannya," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com