Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Tetapkan Status Siaga Bencana Covid-19, Apa Dampaknya Bagi Warga?

Kompas.com - 30/03/2020, 20:06 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi meningkatkan status siaga darurat menjadi bencana Covid-19 atau virus corona di wilayahnya.

“Kemarin siaga darurat sekarang meningkat ke bencana karena korban positif sudah semakin banyak,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (30/3/2020).

Peningkatan status menjadi bencana Covid-19 itu didasari dengan bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Bekasi.

Baca juga: Pemkot Bekasi Batalkan Program Mudik Gratis Lebaran 2020

 

Adapun jumlah saat ini ada 36 orang yang tercatat positif Covid-19 di Bekasi.

Jumlah tersebut terus bertambah di Bekasi dari awalnya hanya enam kasus positif Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu dan beranjak naik hingga saat ini.

Status siaga bencana, apa dampaknya bagi warga?

Oleh karena naiknya statusnya jadi bencana Covid-19, Pemkot Bekasi mengambil sikap dengan mengimbau warganya untuk isolasi kemanusiaan atau yang lebih familiar karantina wilayah parsial.

Karantina wilayah ini hanya dilakukan terbatas di wilayah RW maupun kelurahan. Sehingga, jalan-jalan utama di Bekasi sampai saat ini masih bisa dilintasi semua orang.

Rahmat Effendi yang akrab disapa Pepen mengatakan, adanya karantina wilayah parsial itu dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka Covid-19.

Baca juga: Pemkot Surati PT KCI dan Organda, Minta Kurangi Operasional Transportasi Umum di Bekasi

“Jadi karantina wilayah parsial ini bisa diterapkan di masing-masing kelurahan yang ada di Bekasi,” kata dia.

Bahkan, menurut dia, ada di sejumlah wilayah Bekasi yang warganya telah sadar akan pentingnya phyisical distancing sehingga menerapkan karantina wilayah parsial itu.

Cek suhu tubuh di perbatasan Jakarta-Bekasi

Selain itu, Pepen mengatakan upaya meningkatkan keamanan dilakukan juga bagi warga yang hendak masuk ke Kota Bekasi. 

Setiap warga yang ingin masuk ke wilayah Kota Bekasi akan dilakukan pemeriksaan suhu badan. 

Nantinya Satpol PP dan Dishub akan berjaga di terminal, stasiun, dan 16 titik jalan perbatasan Bekasi dengan DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot Bekasi Naikkan Status Siaga Darurat Jadi Siaga Bencana Covid-19

 

Pepen mengatakan, dalam satu titik ada enam hingga delapan petugas yang akan berjaga di lokasi tersebut.

“Jadi orang yang mau keluar atau masuk ke Bekasi begitu dipakai thermo gun dia suhu badannya 38, maka dia harus balik ke rumah untuk isolasi,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com