Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Tak Konsisten, Ini Kata Pemkot

Kompas.com - 12/04/2020, 13:03 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pendataan kasus Covid-19 di Kota Tangerang yang dipublikasi di situs resmi Pemerintah Kota Tangerang di maps.tangerangkota.go.id tidak konsisten dan berubah-ubah.

Seringkali ada kasus Covid-19 tiba-tiba berkurang dan tertukar dengan status kasus meninggal maupun kasus sembuh Covid-19.

pada 2 April lalu, tercatat kasus positif Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 36 orang dengan rincian dirawat sebanyak 27 kasus, sembuh 2 kasus dan meninggal 7 kasus.

Data tersebut berubah pada 3 April dengan kasus terkonfirmasi dengan jumlah sama namun kasus aktif turun drastis dengan kasus sembuh yang meningkat 11 kasus ditambah kasus meninggal 8 orang.

Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Bekasi: 42 Pasien Positif Corona, 126 PDP, dan 628 ODP

Pergerakan data yang aneh mulai terlihat empat hari kemudian setelah kasus positif terkonfirmasi sebanyak 58 kasus, tiba-tiba grafik kasus orang sembuh turun yang tadinya sebanyak 11 kasus menjadi 7 kasus orang sembuh.

Begitu juga kasus meninggal yang berjumlah 8 orang meningkat sebanyak 13 orang meninggal dengan kasus dirawat meningkat sebanyak 38 kasus.

Keanehan kembali terjadi dua hari kemudian di tanggal 9 April, kasus positif Covid-19 tiba-tiba berkurang menjadi 57 kasus dari sebelumnya sebanyak 58 kasus. Sedangkan kasus kematian bertambah menjadi 14 orang.

Pada 10 April, kasus terkonfirmasi kembali berkurang menjadi 56 kasus.

Baca juga: 535 Pasien Dirawat di RSD Wisma Atlet hingga Hari Ini, 342 di Antaranya Positif Covid-19

Keanehan yang paling jelas terlihat adalah pengurangan jumlah kematian dari yang sebelumnya 14 kasus menjadi 13 kasus kematian pada 10 April.

Data terakhir yang diunggah pada 11 April 2020 pukul 18.30 WIB, saat ini di Kota Tangerang ada 65 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi dengan rincian 44 aktif dirawat, 14 meninggal dan 7 sembuh.

Kompas.com beberapa kali melakukan konfirmasi terhadap data tersebut. Kabag Humas Pemkot Tangerang Buceu Gartina mengatakan kejadian kesalahan data tersebut merupakan hasil revisi yang terbaru.

"Hasil revisi," kata dia kepada Kompas.com Kamis (9/4/2020) lalu.

Dia meminta agar kutipan data untuk kasus Covid-19 dikutip sesuai data terbaru yang merupakan hasil revisi beberapa data.

"Iya (yang benar) yang terbaru," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com