Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Bocah Bergelayut di Kabel SUTET Kota Tangerang

Kompas.com - 17/04/2020, 12:41 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kejadian seorang anak bergelayut di kabel SUTET setinggi 15 meter di Kecamatan Curug, Kota Tangerang, viral di media sosial.

Video rekaman tersebut memperlihatkan seorang anak bergelayut setelah ikut terangkat bersama kabel saluran udara tegangan ekstra-tinggi (SUTET) yang sedang dipasang.

Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Kosrudin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/4/2020) sore.

Kejadian bermula saat bocah yang diketahui bernama Nadin bermain di area proyek pemasangan kabel SUTET.

Baca juga: Kisah Bocah 9 Tahun Sumbangkan Tabungannya untuk APD Petugas Medis

"Dia (Nadin) enggah tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya bergelantungan pada saat kabel masih rendah," kata Kosrudin kepada wartawan di Tangerang, (Jumat (17/4/2020).

Namun, beberapa saat kemudian kabel tersebut ditarik semakin tinggi. Nadin tidak berani melepas genggamannya karena sudah terangkat terlampau tinggi.

Warga yang melihat kejadian tersebut, lanjut Kosrudin, mengantisipasi dengan membawa matras dan menangkap Nadin dari ketinggian.

Beruntung, kejadian tersebut tidak membuat nyawa Nadin melayang. Nadin langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa apakah ada cedera akibat peristiwa tersebut.

"Anaknya masih sadar, mungkin ada cedera ringan, makanya langsung dibawa ke RS terdekat," ujar Kosrudin.

Sebelumnya, viral video anak bergelayut di kabel SUTET. Video berdurasi 1 menit 6 detik tersebut memperlihatkan seorang anak bergelayut dan ikut tertarik kabel SUTET.

Baca juga: Orangtua Positif Corona, Bocah 7 Tahun Menginap Sebulan di Rumah Ridwan Kamil

Dalam video tersebut, warga yang merekam meminta kasur ke banyak orang untuk menolong anak yang bergelantungan tinggi.

Anak tersebut juga sempat meminta tolong dan mengaku tak kuat lagi bergelantungan.

"Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun," teriak anak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com