BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang sedang beribadah di rumahnya sendiri lalu dibubarkan orang lain beredar di media sosial.
Keterangan dalam video yang beredar itu menyebutkan, peristiwa itu terjadi di rumah di Kampung Rawasentul, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/4/2020) kemarin.
Kabupaten Bekasi saat ini menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegap virus SARS-CoV-2, menyebabkan penyakit infeksi Covid-19, menyebar luas. Selama PSBB orang diimbau tidak keluar rumah. Ibadah keagamaan pun diminta untuk dilakukan di rumah.
Video peristiwa di Cikarang itu diunggah di Facebook oleh akun Linda Arijanto dan di Instagram oleh @arionsihombing.
Baca juga: Cegah Corona, Mahfud Minta Tokoh Agama Ajak Masyarakat Ibadah di Rumah
Dalam video itu tampak dua pria, yang dalam keterangan video disebut sebagai seorang tokoh agama dan pengurus RT setempat, marah-marah kepada pemilik rumah dan melarang mereka melanjutkan ibadahnya di rumah tersebut.
Pemilik rumah menyampaikan, ibadah tersebut hanya dihadiri keluarga inti.
Namun seorang pria berbaju putih, yang disebut sebagai tokoh agam, bersikeras agar ibadah itu dihentikan.
“Tetap tidak boleh,” kata dia.
Kapolsek Cikarang Pusat, AKP Somantri, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Somantri menyampaikan, orang yang beribadah dalam rumah itu memang anggota satu keluarga.
“Iya (ada) dari orang luar (bukan warga Kampung Rawasentul) tapi memang satu keluarga. Mereka ada 11 orang beribadah,” kata Somantri, Senin (20/4/2020).
Somantri mengemukakan, ada kesalahpahaman pihak RT dan pria yang disebut tokoh agama itu saat membubarkan ibadah keluarga tersebut.
Menurut Somantri, pria yang disebut tokoh agama dan pihak RT membubarkan ibadah keluarga itu karena tidak tahu bahwa yang ibadah tersebut anggota satu keluarga.
“Sudah clear itu, salah paham saja,” ujar Somantri.
Somantri menambahkan, kedua pihak sudah dimediasi dan sepakat berdamai. Kasus itu tidak dibawa ke ranah hukum.
“Sudah mediasi, mereka menyelesaikan masalah (berdamai) sebagai toleransi beragama,” kata Somantri.
Menurut dia, pihak keluarga korban telah memaafkan orang yang berusaha membubar ibadah mereka.
“Sudah berdamai kok, saling memaafkan,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.