Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

198 Keluarga di Ciputat Terima Bantuan dari Kemensos

Kompas.com - 21/04/2020, 16:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 198 keluarga penerima manfaat (KPM) yang bermukim di Keluruahan Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (21/4/2020), telah menerima bantuan.

Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial melalui program kartu keluarga sejahtera (KKS) dengan nominal Rp 200.000 per-bulan hingga Desember 2020.

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, nantinya akan ada sebanyak 19.249 KPM yang akan menerima bantuan di wilayah Tangerang Selatan.

Baca juga: Ketua RW 12 Sunter Jaya: 40 Persen Data Penerima Paket Bansos Tak Tepat Sasaran

"Ini merupakan penambahan di kota Tangerang Selatan sebanyak 5.965 dari jumlah 13.284, total menjadi 19.249 KPM. Ini diluar bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo," kata Juliari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Juliari mengatakan, bantuan yang telah dikucurkan itu di luar dari program Presiden Joko Widodo yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Selain Tangsel, penambahan 4,8 juta jumlah penerima juga akan dilakukan Kemensos pada seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga: Ibadah di Rumah Dibubarkan Tetangga, Keluarga Sudah Memaafkan Pelaku

"Sebelumnya jumlah penerima program sebanyak 15,2 juta KPM dan ada tambahan 4,8 juta. Sekarang menjadi 20 juta KPM," ucapnya.

Sementara itu, Sekretatis Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menjelaskan, program ini berbeda dengan bantuan sembako Presiden senilai Rp 600.000 selama 3 bulan.

Warga yang terpilih sebagai penerima akan mendapatkan dua kali bantuan dengan nominal Rp 300.000 setiap bulannya.

"Kalau program presiden diwujudkan dalam bentuk sembako dengan rincian antara lain beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi," tutup Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com