JAKARTA, KOMPAS.com - Airy, agregator hotel melati di Indonesia, menutup bisnisnya secara permanen mulai 31 Mei 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19.
Tak pelak keputusan tersebut sangat memengaruhi pengusaha indekos serta perhotelan yang telah menjadi mitra Airy.
Cokcy, misalnya. Pemilik tempat penginapan yang berlokasi di Airy Eco Cempaka Mas tersebut telah tutup sejak wabah Covid-19 melanda Tanah Air.
"Sebelum ada pemberitahuan Airy ditutup, saya sudah menutup penginapan sejak 14 Maret. Ini saya lakukan atas kesadaran saya sendiri," kata Cokcy ketika dihubungi Kompas.com per telepon, Selasa (12/5/2020).
Baca juga: Airy Rooms Gulung Tikar, Ini Penyebabnya
Setelah penginapan ditutup, Cokcy lantas beralih dengan membuka usaha online. Hal ini dilakukannya agar tetap bisa mendapatkan pemasukan untuk biaya sekolah anaknya.
"Mau tidak mau saya beralih jualan online. Ada hidroponik dan baru-baru ini saya mau coba bisnis makanan dan mau kerja sama dengan GoFood," katanya.
Cokcy berharap agar pemerintah melakukan upaya yang terbaik kepada masyarakatnya.
Sebab, ia menilai bahwa kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dijalankan di Ibu Kota masih belum efektif.
"Pemerintah buat peraturan PSBB, tapi kenyataannya masyarakat belum dibatasi secara menyeluruh, lalu lintas orangnya masih ramai," tuturnya.
Baca juga: Kiprah Airy Rooms, Dirintis 2015, Tutup Permanen 31 Mei 2020 akibat Pandemi Corona
Kondisi serupa juga dirasakan oleh Sutarman, pemilik properti penginapan Airy Kebayoran Lama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.