Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Duga Jakarta Jadi Sumber Tingginya Kasus Covid-19 di Depok

Kompas.com - 20/05/2020, 16:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hingga Selasa (19/5/2020), Kota Depok telah mencatat 431 kasus positif Covid-19 dengan seluruh wilayah menjadi zona merah.

Di samping itu, Senin (18/5/2020), Wali Kota Depok Mohammad Idris sudah mengumumkan bahwa kasus Covid-19 sudah dijumpai di 62 dari 63 kelurahan di Depok.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko menduga, besar peluang para pasien itu tertular Covid-19 dari Jakarta, bukan akibat penularan lokal di Depok.

Tri berujar, dugaan itu pertama-tama berasal dari pemetaan klaster Covid-19.

Baca juga: Cerita Kekecewaan WNI dari Luar Negeri yang Dikarantina di Asrama Haji, Kotor hingga Tak Ramah Anak

"Di Depok, yang menunjukkan klaster itu hanya 1-2 RW. Yang lain tidak menunjukkan klaster, karena antarkasus jauh-jauh jaraknya. Dari sana, kemungkinan penularannya ada di transportasi umum atau di Jakarta," jelas dia ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu (20/5/2020).

"Iya, persebaran epidemiologisnya seperti itu. Tetapi tidak boleh disebutkan (di mana letak klasternya) karena dikhawatirkan menimbulkan keresahan penduduk. Tapi saya tahu, saya ada datanya," imbuh Tri.

Sebagai informasi, suatu wilayah menjadi klaster penularan penyakit apabila di wilayah itu ditemui banyak kasus sekaligus.

Selain dari pemetaan klaster, dugaan bahwa Jakarta jadi sumber penularan Covid-19 diperkuat dengan fakta bahwa kebanyakan pasien di Depok adalah kelompok usia produktif.

Baca juga: UPDATE 19 Mei: Depok Tambah 4 Kasus Positif Covid-19, Salah Satunya dari Jakarta

Data itu mencerminkan, kelompok usia produktif di Depok masih beraktivitas di luar rumah, termasuk bekerja, dan Jakarta adalah magnet bagi kelas pekerja yang tinggal di daerah suburban seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.

"Jadi kalau di Depok, mobilitas memengaruhi karena sumber penularannya di Jakarta. Kontaknya memang banyak terjadi di Jakarta, karena kelompok usia produktif itu mobile ke sana, hanya saja mereka tinggal di Depok," ungkap Tri.

"Bisa juga dari kereta (rel listrik, KRL) karena di awal-awal penularan kan dari kereta. Makanya, banyak kepala daerah yang ingin setop sementara (operasional) KRL," lanjut dia.

Untuk membuktikan dugaan bahwa Jakarta adalah sumber penyebaran Covid-19 Depok, pemerintah dapat melakukannya dengan memperketat mobilitas warga Depok di tempat umum, seperti pasar.

"Pastikan di sana bukan jadi sumber penularan Covid-19. Kalau itu sudah dipastikan, maka asumsinya penularan memang dari Jakarta," kata Tri.

Baca juga: Puncak Pandemi Covid-19 di Depok Diprediksi Juni, Epidemiolog Harap PSBB Jangan Longgar

Hingga Selasa (19/5/2020) kemarin, total pasien positif Covid-19 di Depok sebanyak 431 orang.

Jumlah pasien sembuh juga bertambah menjadi 102 orang saat ini. Angka kematian pasien akibat Covid-19 di Depok masih 21 orang, tidak bertambah.

Jumlah kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect Covid-19 juga belum berubah, masih lebih dari 3 kali lipat angka kematian pasien positif, yakni 68 korban.

Sebanyak 68 kematian suspect Covid-19 di Depok itu belum dikonfirmasi positif atau negatif oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Jumlah PDP aktif di Depok turun 5 orang menjadi 657 pasien yang saat ini masih diawasi.

Sementara itu, pada kategori orang dalam pemantauan (ODP), jumlahnya berkurang 2 orang menjadi 1.457 ODP aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com