Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Tangsel: Ada Kesalahan Pengiriman Paket Bansos ke Warga Pesona Serpong

Kompas.com - 09/06/2020, 14:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, protes warga Pesona Serpong soal bantuan sosial (bansos) seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial bermula dari adanya kesalahan pengiriman paket

"Masalah bansos kemarin, kemungkinan ada salah kirim. Namun ini sudah selesai karena kami langsung menggantikannya dengan stok bansos yang kami miliki," kata Wahyunoto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Saat ini bansos tahap empat yang berasal dari pemerintah pusat dan provinsi telah diserahkan kepada 20 kepala keluarga (KK) warga Pesona Serpong yang tercatat sebagai penerima.

"Sesuai data yang clear, valid dari RW 08 RT 1,2,3, yang terdaftar menerima bansos total 20 kepala keluarga (KK), terdiri dari 6 KK penerima bansos Provinsi Banten dan 14 KK Bansos Kemensos," kata dia.

 

Baca juga: Video Viral Warga Pesona Serpong Protes Wilayahnya Hanya Dapat 1 Paket Bansos, Ini Kata Ketua RW

Sebelumnya, video yang menunjukkan kekecewaan warga perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, soal bansos beredar melalui WhatsApp.

Dalam video itu, warga mengungkapkan kekecewaan karena kompleks mereka hanya menerima satu paket bansos. Padahal, ada 250 KK di perumahan tersebut.

Ketua RW 08 Pesona Serpong, Umi, membenarkan kejadian dalam video viral tersebut.

"Iya benar. Rabu malam itu penerimaan bansosnya. Datanya juga tidak atas nama orang Pesona Serpong, namanya Tina," kata Umi, Jumat lalu.

Umi menegaskan, pengajuan paket bansos yang diserahkan ke tingkat kelurahan itu mencapai 20 KK. Namun, jumlah paket bansos yang diterima tidak pernah sesuai pengajuan, bahkan hingga penyaluran keempat.

"Bantuan pertama dapat 14 paket, kedua sama (14 paket). Ketiga enam paket dan terakhir ini satu paket," ucapnya.

Umi mengaku sempat mengecek RW lainnya soal bansos. Saat itu, kata dia, hampir semua warga di RW lainnya mendapatkan bansos.

Dia menyayangkan pembagian bansos yang tak merata. Padahal, warganya banyak yang terdampak pandemi Covid-19 seperti yang dipecat dari pekerjaan.

"Kalau terdampak di sini, banyak yang terdampak. Banyak dipecat-pecatin di sini mah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com