Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Diperpanjang, Terminal Poris Plawad Kota Tangerang Belum Dibuka Lagi

Kompas.com - 16/06/2020, 15:11 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Terminal Poris Plawad menunda pembukaan operasional setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang kembali diperpanjang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, penundaan pengoperasian kembali Terminal Poris Plawad sudah disepakati Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Pemprov Banten.

"(Soal penundaan) itu sudah dibahas dengan Provinsi (Banten)," kata Wahyudi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (16/6/2020).

Meski masih belum beroperasi, Wahyudi mengemukakan bahwa pergerakan penumpang di sekitar Kota Tangerang yang menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sudah bisa dipenuhi oleh terminal-terminal lain yang ada di sekitar Kota Tangerang.

Baca juga: Pembukaan Terminal Poris Plawad Tunggu Hasil Evaluasi PSBB Kota Tangerang

"Kalaupun itu masih ditutup, itu masih terlayani di Kalideres. Nggak ada masalah," ujar dia.

Terkait kepastian pembukaan operasional Terminal Poris Plawad, Wahyudi mengatakan tergantung pada keputusan BPTJ karena terminal yang berada di kecamatan Batuceper tersebut berada dalam kewenangan BPTJ.

"Kalau tanya (kapan beroperasional) bagusnya ke BPTJ, tapi memang belum dibuka (untuk saat ini)," kata Wahyudi.

Sebelumnya Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan belum membuka kembali dua terminal di sekitar Jabodetabek dari jumlah 9 terminal yang berada di bawah BPTJ. Salah satunya adalah terminal Poris Plawad. Terminal itu belum dibuka berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com