Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Pasar Cibubur Akui Sulit Ubah Kebiasaan Pedagang agar Tak Pakai Plastik

Kompas.com - 02/07/2020, 13:29 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pasar Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Darwanto mengakui beberapa pedagang masih menggunakan plastik saat transaksi di dalam pasar.

Menurut dia, sulit mengubah kebiasaan pedagang untuk lepas dari pemakaian plastik.

Jalan satu-satunya, lanjut Darwanto, yakni melakukan sosialisasi secara berkala dari waktu ke waktu.

"Ya sepertinya memang karena sudah kebiasaan (pakai plastik) ya. Kalau enggak sering diingetin kita harus sering inget-ingetin pasti dia (pedagang) akan malu sendiri," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (2/7/2020).

Saat ini, lanjut Darwanto, pihaknya tetap melakukan sosialisasi kepada pedagangnya untuk tidak memakai plastik. Dia berharap para pedagang bisa menaati peraturan tersebut demi mengurangi sampah plastik di Jakarta.

Baca juga: IKAPPI Sebut Sosialisasi Larangan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Belum Maksimal

Pemprov DKI Jakarta baru-baru ini menerbitkan Pergub Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.

Peraturan yang mulai berlaku hari ini (1/7/2020) tersebut diterbitkan untuk mengurangi jumlah sampah plastik di DKI Jakarta.

Namun di hari pertama penerapan peraturan tersebut, pedangan maupun pembeli belum sepenuhnya meninggalkan kebiasaan transaksi menggunakan plastik.

Salah satunya di Pasar Raya Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Pedagang mengaku mengeluhkan peraturan yang melarang menggunakan plastik.

Baca juga: Pelaku Usaha Harap Anies Terbitkan Pergub untuk Atur Produsen Kantong Plastik

"Kita sih cukup kesulitan. Karena para pembeli juga kebanyakan enggak bawa apa-apa dari rumah. Jadi ujung-ujungnya pakai plastik juga," kata Fahri selaku pedagang sepatu saat ditemui di lokasi, Rabu (1/7/2020).

Dia pun mencontohkan salah satu pelanggan yang baru saja mampir ke toko miliknya. Bukanya menolak untuk dibungkus plastik, para pembeli malah meminta pedangan menggunakan plastik dengan alasan lebih praktis.

Dia pun mengakui bahwa sosialisasi dari pihak pasar sudah dilakukan jauh-jauh hari. Namun pihak pasar tidak memberikan barang alternatif untuk menggantikan peran plastik.

"Kalau misalnya pihak pasar sediain kaya goddie bag dengan harga lebih murah (dari plastik), ya mungkin kita akan beli. Tapi ini enggak ada solusi apa-apa," kata Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com