Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Semanggi Center Foundation di Ujung Tanduk, Seniman pun Melawan...

Kompas.com - 02/07/2020, 17:58 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lukisan latar panggung Semanggi Center Foundation kini bercerita tentang Covid-19. Panggung itu berdiri sendiri, teronggok sepi karena wabah Covid-19 mengharuskan kegiatan komunitas seniman jalanan Kota Tangerang itu harus terhenti.

Padahal, dalam keadaan normal, tempat yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol ini adalah rumah bagi para seniman jalanan. Rumah bagi mereka yang ingin belajar seni, ataupun mereka yang secara sukarela memberikan ilmunya.

Namun, ancaman nyata justru bukan datang dari wabah Covid-19.

Sepucuk surat dari Pemerintah Kota Tangerang membuat geger para seniman di sana.

Isinya, Pemkot Tangerang meminta seluruh seniman di sana untuk angkat kaki. Artinya, Semanggi Center Foundation harus menutup tempatnya.

Anak didik TK Gratis di Semanggi Center Foundation, Kota Tangerang.Dok Semanggi Center Foundation Anak didik TK Gratis di Semanggi Center Foundation, Kota Tangerang.

Seniman pun bersuara menolak rencana Pemkot menutup tempat yang selama hidup bukan dari APBD. 

Mukafi Solihin, Ketua Semanggi Foundation pun bercerita kepada Kompas.com bagaimana perjuangan mereka mendirikan komunitas seni itu.

"Kita sudah 9 tahun, 2011 tepatnya," kata Miíng saat dijumpai Kompas.com di Semanggi Center, Cikokol Kota Tangerang, Kamis (2/7/2020).

Mi'ing mengatakan, kurang lebih empat bulan Semanggi Center tak ramai karena Corona. Siswa-siswanya yang gratis menimba ilmu kesenian di tempat itu juga sudah rindu untuk berkumpul.

Suasana sepi di Semanggi Center kemudian kembali ramai, kini bukan karena program teatrikal, atau belajar alat musik.

Melainkan sepucuk surat dari Pemkot Tangerang yang meminta lahan milik Pemda Kabupaten Tangerang yang sudah diserahterimakan ke Pemkot Tangerang itu untuk segera dikosongkan.

"Di surat diminta 7 hari setelah Lebaran harus kosong," tutur Mi'ing sambil memperlihatkan beragam foto kegiatan yang sudah dilakukan Semanggi Foundation 9 tahun belakangan.

Ruang desain Semanggi Center Foundation Kota Tangerang, Kamis (2/7/2020).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Ruang desain Semanggi Center Foundation Kota Tangerang, Kamis (2/7/2020).

Ada sekolah TK, ada juga kelas mejahit, bermain alat musik hingga kelas desain grafis.

Kompas.com melihat lukisan cat minyak di ruang grafis, bentuknya tak beraturan, salah satu karya dari anggota komunitas Semanggi Foundation.

Soal karya, sudah tak terhitung beragam cipta karya dihasilkan dari komunitas kecil yang menumpang di bangunan tua milik Pemda Kabupaten Tangerang tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com