Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Paparan Radiasi Sinar UV pada Pukul 10.00-13.00 WIB Hari Ini

Kompas.com - 03/07/2020, 06:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi tentang indeks radiasi sinar ultraviolet (UV) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk hari ini, Jumat (3/7/2020).

BMKG dalam akun Instagram-nya menyebutkan, wilayah Jabodetabek pada Jumat ini pukul 08.00-09.00 WIB memiliki indeks UV 0-2 dengan tingkat risiko bahaya rendah hingga sedang.

Pada pukul 10.00-11.00 WIB dan 12.00-13.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi.

Baca juga: BMKG Ingatkan soal Radiasi Sinar UV di Jabodetabek, Apa Dampaknya bagi Kulit?

Sementara itu, pukul 14.00-15.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya rendah hingga sedang.

Berdasarkan Global Solar UV Index-World Health Organization 2002, indeks UV 0-2 memiliki skala warna hijau dan berisiko rendah.

Untuk risiko bahaya sedang diwakili warna kuning dan berindeks 3-5, sedangkan untuk risiko sangat tinggi diwakili warna merah dan berindeks 8-10.

Imbauan

Untuk menghindari dampak radiasi sinar ultraviolet risiko bahaya rendah, warga diimbau untuk menggunakan kaca mata hitam pada hari yang cerah. Disarankan pula untuk menggunakan cairan pelembap tabir surya SPF 30+ bagi kulit sensitif.

Baca juga: Curhat Orangtua di Hari Pertama PPDB DKI Jakarta 2020 Jalur Prestasi

Permukaan yang cerah seperti pasir dan salju akan meningkatkan paparan sinar UV.

Level radiasi UV sedang disarankan untuk tetap berada di tempat teduh pada siang hari yang terik.

Radiasi sinar UV dengan risiko tinggi berpotensi merusak kulit dan mata dengan cepat jika tak memiliki perlindungan.

Warga diminta untuk meminimalkan aktivitas di luar ruangan pada jam 10.00 hingga pukul 16.00 WIB. Pastikan tetap berada di tempat teduh saat cuaca sedang terik.

Baik di risiko sedang maupun tinggi, orang disarankan untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kaca mata hitam saat berada di luar ruangan.

Warga juga disarankan untuk mengoleskan cairan pelembap tabir surya SPF 30+ setiap dua jam, bahkan pada cuaca berawan, setelah berenang maupun berkeringat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com