Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Belum Bantu Pembatasan Pengunjung di Sejumlah Pasar di Jaksel

Kompas.com - 02/07/2020, 22:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unsur aparat TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) tak terlihat membantu pembatasan jumlah pengunjung di sejumlah pasar di Jakarta Selatan pada hari pertama penerapan penghapusan sistem ganjil genap dan penormalan jam operasional pasar.

Hal itu dikonfirmasi oleh Manager Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya sekaligus Kepala Pasar Minggu, Febry Rozaldi.

"Hari ini belum ada (aparat). Katanya setelah tanggal 5 Juni ada ASN, TNI, Polri membantu ikut kami membantu dalam hal memberikan pembinaan untuk tercapainya sosialisasi protokol kesehatan kepada pedagang dan pengunjung," kata Febri saat ditemui Kompas.com di Kantor Pengelola Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Pedagang Sebut Larangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai Bisa Kurangi Sampah di Jakarta

Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Minggu, Pasar Lenteng Agung, Pasar Tebet Barat, Pasar Menteng Pulo, Pasar Tebet Timur, Pasar Bukit Duri, Pasar Karet Belakang, Pasar Manggis, dan Pasar Karet Pedurenan

Pantauan Kompas.com, tak ada unsur TNI, Polri, dan ASN di pintu-pintu masuk Pasar Minggu.

"Kami terima kasih pada ASN, TNI, Polri dibantu. Otomatis tenaga kami akan bertambah dalam rangka melakukan pembinaan pedagang maupun pengunjung tentang protokol kesehatan," ujarnya.

Manager Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya sekaligus Kepala Pasar Minggu, Febry Rozaldi.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Manager Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya sekaligus Kepala Pasar Minggu, Febry Rozaldi.

Ia mengaku siap berkoordinasi dengan pihak-pihak ASN, TNI, dan Polri untuk tenaga bantuan pembatasan jumlah kunjungan pengunjung di pasar.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengembalikan operasional seluruh pasar secara normal mulai Kamis ini.

Baca juga: Kata Anies, Pasar dan KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui operasional pasar secara ganjil genap tak berjalan maksimal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Pasalnya, para pedagang diketahui tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan Pemprov DKI.

Sementara pasar disebut Anies kini menjadi tempat penularan Covid-19.

"Dalam praktiknya, jumlah pengunjung tidak terpengaruh ganjil genap. Praktiknya (penjual) tetap datang. Hari ganjil, penjual genap menitip penjual ke yang ganjil," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk menghapuskan sistem ganjil genap dan mengembalikan operasional seluruh pasar yang ada seperti sediakala mulai Kamis (2/7/2020) besok.

Pemprov DKI hanya membatasi jumlah pengunjung di dalam pasar sehingga tidak melebihi 50 persen kapasitas pasar.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Pasar Minggu Senang Bisa Berjualan Normal

Pembatasan itu dilakukan dengan cara menempatkan petugas dari TNI, Polri dan ASN untuk mengontrol warga yang keluar masuk.

“Unsur TNI, Polri, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi ketat pasar di DKI Jakarta. Pasar yang dikelola Pemprov 153 pasar, 150 pasar yang sifatnya komunitas,” ujar Anies.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com