Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Batang Kayu Dolken Disiapkan untuk Tanggul Sementara di Kawasan Waduk Pluit

Kompas.com - 03/07/2020, 14:06 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 200 batang kayu dolken dipersiapkan guna dijadikan tanggul sementara untuk menahan longsoran di pinggir Jalan Pluit Timur Raya Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

Untuk diketahui, longsor terjadi di pinggir jalan tersebut, yang berbatasan langsung dengan Waduk Pluit pada Kamis (2/7/2020) sore. Awalnya hujan deras disertai angin melanda kawasan Pluit pada Kamis siang menjelang sore.

"Untuk yang longsor ini, penanganan sementara kami memakai cerucuk kayu dolken supaya tanah yang tadinya mau longsor tidak terjadi longsor kembali jadi penanganan darurat sementara, kurang lebih ada 200 cerucuk kayu dolken," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas SDA Jakarta Utara Ericson Indra Pulungan di lokasi, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Jalan di Tepi Waduk Pluit Longsor Saat Hujan Deras Disertai Petir

Kayu-kayu tersebut dipasang di pinggir kali dan berjejer rapi.

Sementara mulut eskavator mendorong kayu ke dalam tanah agar kuat untuk disambungkan ke kayu-kayu yang lainnya.

Cerucuk kayu dolken sendiri berfungsi sebagai penyangga sementara agar tidak terjadi longsor susulan.

Nantinya, susunan cerucuk kayu dolken dipasang di sepanjang 100 meter pinggir Waduk Pluit.

"Kurang lebih sampai 100 meteran, untuk kontruksi yang permanennya nanti dibantu teman-teman dari pengembangang," kata Ericson.

Masih kata Ericson, longsor ini diduga terjadi karena curah hujan yang tinggi, ditambah lagi banjir rob yang terjadi pada awal Juni 2020 lalu menggerus pondasi-pondasi yang ada di bawah jalan.

Baca juga: BNPB Ingatkan Warga Jakarta: Ada Potensi Banjir Rob pada 8-9 Juni

"Memang pengaruh dari rob bulan Juni 2020 menggerus mulai dari debit air yang besar, rob, kemudian masuk ke sini kebetulan menggerus pondasi-pondasi bawah yang ada distruktur jalan inspeski ini," kata Ericson.

Sejauh ini pekerja terus melakukan pemasangan cerucuk kayu dolken di sepanjang jalan yang longsor.

Sebelumnya, longsor terjadi Jalan Pluit Timur Raya Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara tepat didekat Waduk Pluit pada Kamis (2/7/2020) sore.

Saat kejadian, kawasan tersebut habis diguyur hujan deras beserta angin.

Akibat longsornya jalan tersebut lau lintas kendaraan dari Pluit-Muara Baru ataupun sebaliknya agak sedikit terhambat, sebab para pengendara harus berhati-hati ketika melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com