JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah oknum tak bertanggung jawab diduga merusak pembatas-pembatas akses menuju Pasar Kebayoran Lama, Jakarta yang dipasang oleh pengelola pasar.
Pembatas-pembatas yang dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab itu berbentuk rantai, garis polisi, dan kawat berduri.
Manajer Area 11 Perumda Pasar Jaya, Cezania Nelsa mengaku, pihaknya lebih dari tujuh kali memasang pembatas akses masuk ke pasar meskipun seringkali dirusak.
Ia mengatakan, pembatas-pembatas tersebut terus dijebol.
"Kami pakai tali diputus, rantai juga diputus, gembok hilang, kawat berduri pun diakali," kata Nelsa saat ditemui di Kantor Pengelola Pasar Kebayoran Lama, Senin (7/7/2020) kemarin sore.
Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Omzet Pedagang Pasar Kebayoran Lama Naik
Menurut dia, perusakan terjadi pada malam hari. Padahal, langkah pembatasan akses masuk ke pasar dengan kawat berduri sudah termasuk ekstrem.
"Pasar Kebayoran Lama ini wilayahnya luas ya. Nempel dengan pasar-pasar yang lain. Karena berbatasan dengan wilayah-wilayah lain itulah kendala kami. Risiko pasar tak ada pagarnya," ujar Nelsa.
Ia mengakui keterbatasan jumlah pengamanan untuk memantau akses pengunjung masuk ke Pasar Kebayoran Lama.
Adapun jumlah petugas keamanan di Pasar Kebayoran Lama berjumlah delapan orang.
Pintu masuk utama Pasar Kebayoran Lama berada di lobi Ramayana. Di sana, ada fasilitas pengecekan suhu, lorong disinfektan, dan fasilitas wastafel untuk cuci tangan.
Pantauan Kompas.com, sejumlah pengunjung di area parkir masuk ke area Pasar Kebayoran Lama dengan cara melompat pembatas akses masuk.
Baca juga: Peringatkan Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Satpol PP: Kalau Enggak Pakai Masker Nanti Pasar Ditutup
Pengunjung juga masuk lewat pintu-pintu Pasar Kebayoran Baru yang tidak resmi.
Pengelolaan Pasar Kebayoran Lama masuk ke dalam area 11 Perumda Pasar Jaya.
Area 11 Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Kebayoran Lama, Pasar Blok M Square, Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Santa, dan Pasar Batu Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.