TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel) yang menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka secara langsung bisa terancam sanksi pencabutan izin dan penutupan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel masih belum mengizinkan untuk membuka kembali sekolah sebelum wilayah Tangsel menjadi zona hijau penyebaran Covid-19.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, pemberian sanksi administratif itu sesuai dengan aturan yang tertuang dalam peraturan wali kota (Perwal) terkait pelaksanaan pembatas sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Ojol di Tangsel Akan Diizinkan Angkut Penumpang, Gojek Siap Aktifkan Lagi GoRide
"Sanksinya kalau di Perwal itu administrasi dari mulai teguran lisan, teguran tertulis. Kalau kemudian parah dan kemudian menjadi klaster baru kami tutup," ujarnya, Rabu (15/7/2020).
Pemkot Tangsel mengimbau kepada pihak sekolah agar mengikuti kebijakan yang berlaku dan tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sekolah juga diminta untuk menjamin terlaksananya protokol kesehatan pencegahan Covid-19, terutama saat para guru atau staf beraktivitas di lingkungan sekolah.
"Ancamannya seperti itu (penutupan) apalagi kalau dia jadi klaster. Makanya harus dijamin protokol kesehatannya, terutama yang swasta," kata Benyamin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Taryono sebelumnya menjelaskan, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara jarak jauh. Hal tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di area sekolah karena anak-anak termasuk kategori rentan tertular virus itu.
"Belum ada kegiatan tatap muka di sekolah. Kami juga selalu koordinasi dengan kemenag terkait madrasah, dan kami sudah sepakat tidak boleh," kata Taryono, kemarin.
Namun, pihaknya sudah mempersiapkan skema pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan jika nanti Tangsel sudah menjadi zona hijau penyebaran Covid-19.
"Satu kelas nantinya dibagi menjadi tiga kelompok, untuk memastikan kalau jaraknya itu minimal ada 1,5 meter," kata Taryono.
"Jadi nanti satu kelompok tatap muka, yang dua kelompok secara daring. Tidak semuanya datang ke sekolah bergantian harinya," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.