Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2020, 17:59 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyarankan agar RW yang ada di zona merah tidak menyelenggarakan shalat Idul Adha 1441 H.

Hal tersebut dilakukan agar tidak ada klaster baru Covid-19 di Kota Bekasi usai Idul Adha.

“Jadi dianjurkan RW yang zona merah tidak melaksanakan shalat berjemaah, di rumah saja jangan pergi ke tempat lain,” ucap Sekertaris MUI Kota Bekasi, Hasnul Pasaribu saat dihubungi, Selasa (30/7/2020).

Baca juga: PBNU Imbau Penyelenggara Shalat Idul Adha Berkoordinasi dengan Pemerintah Setempat

Meski masih terdapat RW zona merah, Hasnul mengatakan, rata-rata masjid di Bekasi tetap menyelenggarakan shalat Idul Adha.

Sebab, hingga kini belum ia belum menerima pemberitahuan masjid di Bekasi yang tidak menyelenggarakan shalat Idul Adha.

“Sampai saat belum dengar (yang tak menyelenggarakan shalat Idul Adha), rata-rata semangat kok gelar shalat Idul Adha kan yang penting protokol pencegahan Covid-19,” kata Hasnul.

Baca juga: Masjid Al-Azhar Jakarta Akan Gelar Shalat Idul Adha di Lapangan Bola

Untuk mencegah penumpukan jemaah, Hasnul menyarankan agar musala, masjid dan lapangan di lingkungan RW bisa digunakan sebagai tempat shalat Idul Adha.

Dengan begitu, tak ada penumpukan jemaah di dalam satu masjid.

“Jika dalam satu RW punya lapangan, musala dan masjid juga digunakan seluruhnya buat shalat supaya tidak berfokus dalam satu tempat,” ucap Hasnul.

Begigut juga Walkot Bekasi Rahmat Effendi, dia menyarankan agar masjid yang ada di zona merah agar tidak menggelar shalat berjemaah.

Namun, kata Rahmat jika panitia bisa mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, ia mengizinkan masjid atau mushala gelar shalat jemaah.

“Sekarang ini, umpamanya di RW itu ada (pasien Covid) usahakan untuk tidak dilakukan (shalat berjamaah), tetapi kan RW itu luas. Jadi itu di RT berapa, kita udah fokuskan karantina di RW kalau bisa jangan dilakukan, namun kalau standarnya cukup, physicalnya ditempuh, panitianya juga dalam standar protokol berjalan, ya kembali pada kita masing-masing,” kata dia.

Adapun hingga Selasa (28/7/2020) ini, ada 20 RW dan 16 Kelurahan di Bekasi masuk dalam zona merah.

Data RW zona merah tersebut dinamis atau berubah-ubah setiap harinya bersamaan dengan jumlah kasus Covid-19.

Berikut data RW zona merah di Bekasi:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com