Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Patuh Jaya di Depok, Mayoritas Pengendara Ditilang karena Lawan Arus dan Main HP

Kompas.com - 01/08/2020, 13:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Selama 9 hari Operasi Patuh Jaya digelar di Depok, polisi mengumumkan telah melayangkan 2.862 teguran dan 1.729 penilangan terhadap pengendara yang melanggar ketentuan berlalu lintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok Kompol Erwin Genda dalam keterangannya menyebutkan, jumlah pengendara yang ditilang di Depok terbanyak akibat melawan arus, yakni 537 pengendara.

Pelanggar terbanyak untuk kategori ini ialah pemotor.

"Pengendara yang melawan arus selama 9 hari Operasi Patuh Jaya di Depok, 173 merupakan pengendara mobil dan 364 pengendara sepeda motor," sebut Erwin dalam keterangannya, Sabtu (1/8/2020).

Baca juga: Sepekan Operasi Patuh Jaya 2020, Sebanyak 15.472 Pengendara Ditilang

Pelanggaran kedua tertinggi selama 9 hari Operasi Patuh Jaya di Depok ialah pengendara yang kedapatan menggunakan handphone sewaktu berkendara.

Kali ini, pelanggaran justru didominasi oleh pengemudi mobil.

"Tercatat ada 109 pengendara sepeda motor dan 171 pengendara mobil ditindak karena menggunakan handphone saat berkendara," kata Erwin.

Di luar itu, pelanggaran yang paling banyak ditemui selama 9 hari Operasi Patuh Jaya di Depok adalah pemotor yang menggunakan helm non-SNI.

Baca juga: Operasi Patuh Jaya, Polisi Tindak Tegas Pelanggar dengan Lampu Strobo

Jumlahnya mencapai 440 pelanggar hingga 31 Juli 2020 kemarin.

Erwin menyebutkan, secara garis besar, jumlah pemotor yang melanggar ketentuan berlalu lintas jauh lebih banyak ketimbang pengemudi mobil.

Selama 9 hari Operasi Patuh Jaya di Depok, polisi menilang 1.206 pemotor. Jumlah itu setara 70 persen dari total pengendara yang ditilang.

"Kami imbau kepada pengendara agar mematuhi aturan berlalu lintas agar kita saling berkendara dengan aman dan selamat," tutup Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com