Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baru Covid-19 di Kota Tangerang Berasal dari Klaster Perkantoran Jakarta

Kompas.com - 03/08/2020, 12:45 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang disebabkan klaster perkantoran di Jakarta.

Arief menjelaskan, sebanyak 15 kasus baru dari 49 kasus di Kota Tangerang berasal dari warga Kota Tangerang yang bekerja di Jakarta.

"Kasus perkantoran dilaporkan dari DKI Jakarta, jadi 15 dari DKI," kata dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Baca juga: Positif Covid-19, Pemilik Restoran di Bogor Meninggal, 7 Anggota Keluarganya Ikut Terpapar

Arief mengatakan, sisanya merupakan kontak erat dari mereka yang tertular di DKI Jakarta.

"Dia ke rumah (dari) kantor dia nularin," tutur Arief.

Akibat lonjakan kasus tersebut, Arief mengatakan, positifity rate Covid-19 di Kota tangerang meningkat.

Dari minggu lalu angka positifity rate Covid-19 di Kota Tangerang hanya 0,1 persen, kini menjadi 3,9 persen.

"Maka kewaspadaan kita harus meningkat," kata dia.

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta

Saat ini kasus Covid-19 Kota Tangerang sudah mencapai 599 kasus.

Dari kasus tersebut terdapat 36 pasien meninggal dunia, 492 pasien sembuh dan 70 pasien masih dalam perawatan.

Sementara di Jakarta, kasus Covid-19 terus melonjak. Data pemerintah pusat Minggu kemarin, ada penambahan 377 kasus baru.

Dengan begitu, hingga Minggu kemarin, total kasus di DKI Jakarta sebanyak 22.144 kasus positif Covid-19.

Baca juga: Kata Anies, Klaster Covid-19 Perkantoran Jakarta Muncul karena Gencarnya Tes Swab

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa munculnya sejumlah klaster pasien Covid-19 perkantoran karena gencarnya uji swab PCR.

"Mengapa muncul klaster-klaster kantor? Karena begitu muncul satu kasus, langsung satu kantor diperiksa," ujarnya dalam rekaman yang disebarkan Humas Pemprov DKI Jakarta, Jumat (31/7/2020).

Anies mengklaim bahwa pihaknya langsung melakukan tracking di perusahaan apabila menemukan karyawan yang dinyatakan terinfeksi Corona.

Tujuannya, untuk menemukan pasien positif lainnya dan memisahkannya dari karyawan yang sehat. Sehingga dapat meminimalkan terjadinya penularan Covid-19.

"Itu sebabnya mengapa beberapa waktu ini muncul istilah klaster perkantoran. Karena begitu ditemukan satu orang positif, maka koleganya teman kerjanya langsung dilakukan pengetesan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com