Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Hasil Swab Test, 85 Pengurus Rumah Ibadah di Cilincing Tak Wajib Isolasi Mandiri

Kompas.com - 07/08/2020, 13:23 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengurus rumah ibadah yang telah mengikuti swab test di Kecamatan Cilincing tidak diwajibkan isolasi mandiri setelah menjalani tes tersebut. 

Meskipun, Kepala Puskesmas Cilincing Edison mengatakan, idealnya warga yang baru saja mengikuti swab test memang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Menurut dia, 85 pengurus rumah ibadah tidak diwajibkan isolasi karena tidak memiliki gejala dan tidak pernah kontak dengan pasien Covid-19.

"Memang sebaiknya isolasi mandiri, idealnya isolasi. Cuma memang semua tidak ada keluhan, tidak ada sama sekali, jadi memang tracing saja swab massal, bukan ada keluhan. Tidak ada yang demam, batuk, flu, tidak ada yang kontak erat juga, kan kemarin kami semua periksa," kata Edison saat dihubungi, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Puluhan Pengurus Rumah Ibadah di Cilincing Jalani Swab Test Massal

Edison mengatakan pihak puskesmas juga tidak bisa memastikan kapan hasil tes keluar sehingga tak bisa menyuruh isolasi mandiri.

"Masalahnya ini kami mau suruh gitu (isolasi mandiri) kan kami enggak tahu hasilnya berapa hari keluar. Karena saat ini lagi banyak-banyaknya juga pemeriksaan jadi di laboratorium ternyata daftar tunggu cukup panjang," ucap Edison.

"Kalau dua hari keluar (hasil tes), kami bisa kasih tahu ke mereka, tapi kalau keluar hasil seminggu agak repot suruh orang isolasi seminggu," sambung Edison.

Untuk itu Edison berharap para warga yang telah menjalani swab dan sedang menunggu hasil sebisa mungkin menerapkan protoko kesehatan saat beraktivitas seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker.

"Selalu pakai masker kalau bisa ya 3 M di mana pun itu harus menjadi kebiasaan," kata Edison.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com