JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual bendara Merah Putih di Jakarta dan sekitarnya bermuculan setiap jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, yaitu pada 17 Agustus. Mayoritas para penjual bendera itu berasal dari sebuah kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Surjana (72), penjual bendera Merah Putih di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dekat KFC La Terrace misalnya, ia berasal dari Desa Bojongwetan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Sunara (29), penjual bendera lainnya di Jalan Raya Lenteng Agung tepatnya sebelum RPTRA Lenteng Agung juga berasal dari Kecamatan Jamblang, tepatnya di Desa Wangunharja.
Baca juga: Di Atas Laut, Nelayan Kampung Melayu Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-74
Sunadi (37), penjual bendera di Jalan Raya Pasar Minggu juga berasal dari Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Mengapa ada banyak penjual bendera dari Cirebon?
Surjana mengatakan, penjual bendera di area Jakarta dan sekitarnya memang didominasi warga Kecamatan Jamblang. Selain Jamblang, ada juga warga dari Kecamatan Klangenan yang juga terletak di Kabupaten Cirebon.
Penjual bendera Merah Putih tak sulit ditemui di sudut-sudut Kota Jakarta. Mereka biasanya mangkal di pinggir jalan-jalan utama atau berkeliling dengan gerobak.
"Jualan bendera itu seperti ciri khas ya. Orang Jamblang jualan bendera kan musiman pas orang banyak diwajibkan pasang tiang bendera," kata Surjana, Jumat (7/8/2020) sore.
Warga Jamblang datang ke Ibu Kota secara bersama-sama ataupun sendirian. Ada yang naik bus, mobil sewa, atau transportasi umum lainnya.
"Naik bus biasanya Luragung sama Setianegara," kata dia.
Surjana merantau bersama teman-temannya dan tinggal di sebuah lapak di Beji, Depok.
Di Depok, kata dia, ada sekitar 500 penjual bendera asal Kecamatan Jamblang. Mereka tersebar di daerah Pasar Pal, Kalisari, Bojong Gede, Citayem, Depok Baru, dan lainnya.
Di Jakarta, kata dia, ada lebih dari 150 penjual bendera asal Jamblang.
"Di Jamblang tuh, musim kayak sekarang, sepi anak muda. Anak muda pada merantau semua," ujar Surjana yang sudah berjualan bendera sejak umur 10 tahun.
Sunara sendiri sudah berjualan bendera di Jakarta sejak lima tahun lalu. Setiap tahun jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, ia bersama teman-temannya datang ke Jakarta.
"Saya ngontrak bareng teman-teman di Pasar Minggu. Itu lokasinya belakang Stasiun Pasar Minggu dekat arah bak sampah," kata Sunara.
Sunara juga berjualan petasan jelang Lebaran. Ia bilang warga Jamblang ke Jakarta itu musiman.
Penjual bendera asal Jamblang bervariasi umurnya. Ada anak muda, orang yang sudah tua.
"Yang bujangan juga ada," kata Surjana sambil tertawa.
Ia menyebutkan, setelah musim jualan bendera selesai, mereka akan beralih mencari dagangan lain misalnya celengan, kembang api, atau kaos.
Menurut dia, tradisi merantau secara musiman ke Jakarta sudah ada sejak masa orangtuanya.
"Dari orangtua kami jualan, emang ciri khas begitu. Namanya pedagang musiman. Ini (jualan) enggak laku, ganti ini. Jadi beralih kerjaannya sementara jualan bendera. Karena mudah cari uangnya," tambah dia.
Untuk urusan lapak berjualan bendera, tak ada kesepakatan. Masing-masing mencari sendiri.
"Tergantung kejeliannya cari tempat yang ramai. Justru kalau jejer-jejer itu boleh. Jadi orang tahu itu lokasi ramai jualan bendera," ujar bapak empat anak itu.
Surjana sudah lima tahun terakhir berjualan bendera di pinggir Jalan Raya Lenteng Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.