Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW Minta Kapolda Metro Jaya Evaluasi Kinerja Polres Tangsel Tangani Kasus Pemerkosaan

Kompas.com - 10/08/2020, 14:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengevaluasi kerja jajarannya di Polres Tangsel dalam menangani kasus-kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Penanganan Polres Tangsel terhadap kasus pemerkosaan menjadi sorotan setelah muncul peristiwa yang menimpa seorang perempuan di kawasan Bintaro, Tangsel. Polisi di Polres Tangsel baru menangkap tersangka pelaku pemerkosaan berinisial RI setelah korban berani memviralkan kisahnya di akun Instagram. 

Padahal, korban sudah melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya satu tahun lalu, tepatnya pada 13 Agustus 2019.

Baca juga: Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Pemerkosaan Perempuan Bangun Tidur di Bintaro

Sebelum kasus itu, Polres Tangsel juga telah menangani kasus pemerosaan lain dan kasus pelecehan seksual, yakni kasus ayah perkosa anak tiri dan kasus peras payudara yang sudah dilaporkan para korbannya tahun 2019. Namun hingga kini pelakunya pun belum tertangkap. 

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, dari tiga kasus yang terjadi memberikan penilaian bahwa anggota Polres Tangsel tidak serius menangani kasus-kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Karena itu, Neta meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengevaluasi kinerja jajarannya di Polres Tangsel dalam menangani kasus.

Baca juga: Pemerkosa di Bintaro yang Kisahnya Diviralkan Korbannya Ditangkap Polisi

"Kinerja kepolisian di Tangsel tidak promoter (profesional, mederen, dan terpercaya). Cara kerja dan kinerja kepolisian seperti ini harus segera dievaluasi oleh Kapolda Metro Jaya," ujar Neta, Senin (10/8/2020).

Ia juga meminta agar polisi yang bertugas di Polres Tangerang Selatan diperiksa propam guna mengetahui hambatan yang dialami dalam menangani kasus-kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.

"Bila perlu Kapolda menurunkan Propam untuk mencari tahu apa hambatan jajaran kepolisian Tangsel dalam mengungkap kasus-kasus. Propam harus mengusutnya dengan serius," kata dia.

Soalnya, kata Neta, dengan lamanya polisi menangani kasus pemerkosaan dan pelecehan, hal itu akan menjadikan ancaman bagi masyarakat jika peristiwa serupa kembali terulang pada orang lain.

"Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, masyarakat Tangsel akan terus-menerus diteror dan merasa dihantui ancaman kejahatan. Apalagi dalam kasus perkosaan (di Bintaro) itu, pelaku yang belum ditangkap polisi berani meneror dan mengancam korban berkali-kali," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com