Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penularan Covid-19 pada 3 ASN di Lingkungan Pemkot Tangerang

Kompas.com - 19/08/2020, 11:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengungkap temuan kasus Covid-19 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang berawal dari tes mandiri.

Liza mengatakan, ASN yang bekerja di Kota Tangerang dan berdomisili di DKI Jakarta awalnya khawatir karena suaminya terkena Covid-19.

"Jadi periksa sendiri, kemungkinan dia feeling (merasa ikut terinfeksi)," ujar Liza saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Dinkes: 3 ASN di Kota Tangerang Positif Covid-19

Setelah hasilnya keluar, lanjut Liza, ternyata hasilnya positif. Kemudian Pemkot Tangerang menggelar tracing terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien yang melakukan tes mandiri tersebut.

"Kita tracing satu bidangnya," kata dia.

Kemudian didapat ada dua pasien lagi yang dinyatakan positif Covid-19, totalnya ada tiga pasien positif Covid-19 berstatus ASN di lingkungan Pemkot Tangerang.

Liza mengatakan, protokol kesehatan di kantor sebenarnya sudah dilakukan dengan baik. Dia curiga penularan terjadi di jam istirahat makan siang.

"Masalahnya di mana? Di tempat makan yang bikin bermasalah," kata dia.

Ketika makan mau tidak mau harus membuka masker kemudian secara tidak langsung ketika melakukan obrolan ringan makan siang, virus itu bisa menyebar.

Seperti diketahui sebelumnya, tiga ASN di Kota Tangerang dinyatakan positif Covid-19 dan sudah dilakukan isolasi mandiri dan bekerja dari rumah.

Liza juga mengatakan divisi tempat ditemukannya Covid-19 secara keseluruhan disterilkan dan diberlakukan WFH untuk para pegawainya.

Meski enggan menyebut dinas bagian apa yang terkena Covid-19, Liza memastikan ASN yang terkena Covid-19 tidak sedang bertugas di bagian pelayanan yang langsung bertemu dengan masyarakat luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com