Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Terakhir Basoeki Abdullah di Ruang Memorial

Kompas.com - 26/08/2020, 11:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Basoeki Abdullah, pelukis beraliran naturalis, masih abadi dalam karyanya. Sejumlah karya dan kenangan tentang Basoeki Abdullah bisa ditemukan di Museum Basoeki Abdullah.

Pada 5 November 1993, Basoeki Abdullah tewas dalam posisi tertelungkup di kamar tidur di rumahnya di Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak, Jakarta Selatan. Demikian menurut laporan harian KOMPAS pada 6 November 1993.

Masih menurut laporan KOMPAS, Basuki tewas di tangan pemuda yang tak punya pekerjaan tetap, Amd alias Nd (20), yang sudah enam kali melakukan pencurian di wilayah Jakarta Selatan pada saat itu.

Ketika itu Nd, berkomplot dengan Why alias Waud (37). Why adalah tukang kebun yang sudah bekerja sekitar dua tahun di rumah korban. Dia merupakan otak pelaku kejahatan itu.

Tempat kejadian perkara (TKP) perampokan disertai pembunuhan itu kini menjadi Ruang Memorial di lantai 1 Museum Basoeki Abdullah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Maestro Basoeki Abdullah Dibunuh Perampok

"Ya, jadi di sini tempat kejadian almarhum meninggal. Ruangan ini bisa dimasuki cuma dibatasi. Isi ruangan ini masih orisinal, tidak ada yang diubah-ubah," ujar Humas Museum Basuki Abdullah, Septian Tito, saat ditemui 2019 lalu.

Di dalam ruangan itu, semua barang pribadi milik Basoeki tertata rapi. Ruangan tersebut berisi satu tempat tidur dengan sprei merah jambu berikut dua bantal kepala dan satu bantal guling.

Selimut kuning bermotif bunga ikut melapisi bagian atas kasur dengan rapi. Di atas kasur juga terdapat hiasan berupa ukiran patung dan beberapa ornamen lain.

Di kasur itulah, Basoeki sempat terbangun dari tidurnya dan mengenai badan Amd, dan sempat teriak "Maling...".

Basoeki sempat mencoba meraih kaca mata karena kaget. Saat Basoeki berdiri dan melihat Amd, pelaku sudah ada di pojok tempat tidur dekat senapan angin.

Amd akhirnya mengambil senjata dan memukulkannya satu kali sehingga membuat Basoeki terjatuh.

Ruangan doa dan tempat melukis

Di samping kasur Basoeki, terdapat satu meja kecil yang di atasnya terdapat lima tumpuk buku berukuran kantong baju.

Satu dari lima buku tersebut merupakan Alkitab. Di sisi samping, terlihat ada kamar mandi milik Basoeki.

Di sana masih terdapat sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi, dan beberapa peralatan mandi milik Basuki.

Kamar mandi milik Basoeki Abdullah yang berada dalam Ruang Memorial.KOMPAS.com/WALDA MARISON Kamar mandi milik Basoeki Abdullah yang berada dalam Ruang Memorial.

Bathtub warna hijau dan lantai keramik berwarna putih dalam kamar mandi tersebut menambah kesan era 1990-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com